Prodia Ekspansi Jaringan Diagnostik, Gandeng Mitra di 3 Negara Asia

Jakarta, FORTUNE - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) melakukan ekspansi jejaring bisnis diagnostik lintas negara, lewat kemitraan strategis di 3 negara Asia: Malaysia, Timor Leste, dan Taiwan.
Kolaborasi itu dilakukan melalui mekanisme rujukan ke Prodia. Sebagai tahap awal, Prodia menjalankan kerja sama internasional lewat skema pengelolaan rujukan sampel laboratorium.
"Prodia menargetkan bisa menduduki posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory, dan berkolaborasi ke sejumlah negara di kawasan Asia menjadi pinjakan awal menuju posisi tersebut," kata Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, dikutip Jumat (17/10).
Secara teknis, dengan kolaborasi itu, nantinya sampel dari mitra internasional akan dikirim ke pusat rujukan utama perseroan, Prodia National Referral Laboratory (PNRL). Fasilitas itu telah memiliki akreditasi internasional, termasuk College of American Pathologist. Selain itu, rujukan itu juga dapat membuka akses rujukan pasien.
Deirektur Business & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati, menambahkan, langkah strategis itu juga membuka kans memperluas pasar layanan kesehatan Indonesia di tingkat regional. "Ini memberikan nilai strategis karena semakin memperkuat positioning Prodia," kata Indriyanti.
Per 30 September 2025, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan yang mencakup: 384 outlet yang tersebar di 80 kota, 112 kabupaten, dan 34 provinsi secara nasional. Beberapa di antaranya adalah Prodia Health Care, layanan wellness clinic dengan fitur personalisasi dan klik spesialis, yang meliputi: Prodia Children's Healt Centre, Prodia Women's Healt Centre, dan Prodia Senior Healt Centre.
Saham PRDA ditutup melemah 1,95 persen di harga Rp2.510 pada akhir perdagangan Jumat (17/10), setelah dibuka di level Rp2.620 pada awal perdagangan. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas saham PRDA mencapai 63.900 saham, dengan nilai transaksi Rp162 juta, dan frekuensi sebanyak 117 kali.