Profil Djoko Tjandra, Pemilik Grup Mulia yang Dipersiksa KPK

- Djoko Tjandra, mantan terpidana kasus pengalihan hak tagih utang Bank Bali dipanggil oleh KPK terkait dugaan korupsi yang menyeret nama Harun Masiku.
- Djoko Tjandra dikenal sebagai pemilik Grup Mulia, perusahaan properti, dan pernah terlibat dalam skandal korupsi Bank Bali serta menjadi buronan pihak berwajib.
- Profil Djoko Tjandra erat kaitannya dengan skandal Bank Bali, bisnis Grup Mulia, dan diperiksa KPK terkait pertemuannya dengan Harun Masiku di Kuala Lumpur.
Djoko Tjandra, mantan terpidana kasus pengalihan hak tagih utang Bank Bali dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (9/4). Ia diperiksa terkait dugaan korupsi yang menyeret nama Harun Masiku.
Ia dikenal sebagai pengusaha dan pemilik Grup Mulia. Sepanjang perjalanan kariernya, Djoko pernah terlibat skandal korupsi hingga menjadi buronan pihak berwajib.
Berikut adalah profil Djoko Tjandra. Simak profil hingga kasus yang pernah melibatkan namanya.
Profil Djoko Tjandra
Djoko Sugiarto Tjandra atau akrab dipanggil Djoko Tjandra dikenal sebagai pemilik Grup Mulia, perusahaan yang bergerak di bidang properti.
Lahir pada 27 Agustus 1951 di Sanggau, Kalimantan Barat, Djoko merupakan pengusaha yang sukses merintis dan mengembangkan Grup Mulia.
Sayangnya, namanya sempat terseret dalam kasus skandal korupsi Bank Bali. Ia diketahui sebagai terpidana korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali.
Memiliki riwayat dugaan korupsi, sosok Djoko menjadi perhatian publik sebagai pengusaha kontroversial.
Bisnis Djoko Tjandra
Nama Djoko Tjandra sangat identik dengan perjalanan Grup Mulia. Perusahaan tersebut didirikan oleh Tjandra bersaudara, yaitu Tjandra Kusuma, Eka Tjandranegara, Gunawan Tjandra, dan Djoko Tjandra sekitar tahun 1970-an.
Saat awal merintis perusahaan, Djoko memulai bisnis dengan bergerak di sektor konstruksi fondasi dan tiang pancang. Sekitar tahun 1990, Grup Mulia semakin berkembang pesat dengan kepemilikan properti perkantoran.
Selain itu, kelompok bisnis yang bergabung dalam Grup Mulia membangun beberapa proyek unggulan di Kota Jakarta, mulai dari Mal Taman Anggrek, Wisma Mulia, hingga Wisma GKBI.
Pernah terlibat dalam skandal Bank Bali
Profil Djoko Tjandra erat kaitannya dengan skandal Bank Bali yang pernah menyeret namanya. Bahkan, ia pernah menjadi buronan selama bertahun-tahun atas kasus hak tagih Bank Bali.
Kasus Bank Bali diketahui bermula pada 11 Januari 199 saat perjanjian pengaliha tagihan piutang antar Bank Bali disusun.
Saat itu, Bank Bali diwakili oleh Rudy Ramli dan Rusli Suryadi dengan Djoko Tjandra sebagai Direktur Utama PT Persada Harum Lestari. Perjanjian tersebut berisi mengenai tagihan utang Bank Bali pada Bank Tiara.
Ia diketahui menjadi buronan penyidik dan berhasil ditangkap di Kuala Lumpur pada tahun 2020. Saat itu, ia dijatuhi vonis hukuman penjara oleh pengadilan.
Diperiksa KPK terkait pertemuannya dengan Harun Masiku
Dilansir Antara News, Djoko diperiksa mengenai pertemuannya dengan Harun Masiku di Kuala Lumpur, Malaysia. Adapun Harun Masiku terlibat atas dugaan suap pengurusan anggota DPR periode 2019-2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Informasi yang didapat dari penyidik, yang bersangkutan (Djoko Tjandra) dimintakan keterangannya terkait informasi pertemuan antara yang bersangkutan dengan saudara HM di Kuala Lumpur, Malaysia,” ungkap Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Rabu (10/4).
Usai diperiksa sebagai saksi, Djoko mengaku tidak kenal dengan Harun Masiku kepada para jurnalis. Ia juga menampik kabar mengenai pemberian bantuan untuk Harun Masiku saat kabur dari Indonesia.
“Oh, enggak betul. Kenal aja enggak, gimana mau bantu?” ungkap Djoko.
Perjalanan karier dan kasus yang menyeret namanya menjadikan profil Djoko Tjandra dikenal sebagai pengusaha dengan rekam jejak kompleks.