Profil Salman Subakat, CEO NSEI Paragon

Salman Subakat merupakan putra kedua dari Nurhayati Subakat, pendiri Paragon. Lahir dari keluarga pengusaha, profil Salman Subakat tentu memiliki latar belakang bisnis yang kuat.

Setelah lulus sekolah, ia memutuskan untuk melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) di jurusan Teknik Elektro. Salman berhasil lulus dan memperoleh gelar sarjana di tahun 1998.

Bersama dengan kakaknya, Harman Subakat, Salman menjadi generasi kedua yang meneruskan usaha yang telah dibangun ibunya.

Meskipun sempat ragu, akhirnya ia turut ambil bagian dalam perjalanan dan perkembangan ParagonCorp.

Bahkan, Salman menjadi sosok penting dalam langkah ekspansif ParagonCorp hingga menjadi market leader di industri kecantikan dalam negeri.

Sampai pada akhir 2022, ia menduduki posisi sebagai pemimpin PT Paragon Technology and Innovation (PTI), anak usaha ParagonCorp yang berperan dalam pengembangan dan produksi produk kecantikan.

Sejak Januari 2023, Salman dipercaya sebagai CEO Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute (NSEI). Perusahaan tersebut bertanggung jawab dalam menghasilkan talenta masa depan ParagonCorp dan ekosistemnya.

Menjadi salah satu pilar dalam kesuksesan Paragon, Salman berhasil membawa PTI tumbuh signifikan. Di bawah kepemimpinannya, ia berhasil memodernisasi merek Wardah.

Sebagai informasi, Wardah awalnya diluncurkan pada tahun 1995. Saat itu, kosmetik halal belum banyak dikenal. Hingga tren hijab membawa pengaruh besar pada Wardah.

Dari momen tersebut, PTI melakukan upaya memajukan merek Wardah menjadi lebih modern, sehingga banyak konsumen yang tertarik.

Selain mengubah citra merek Wardah, ia juga berada di balik lahirnya berbagai merek kosmetik Paragon yang kini dikenal luas di masyarakat, seperti Make Over, Emina, Kahf, Instaperfect, Crystallure, Laboré, Biodef, dan lain sebagainya.

Kontribusi Salman sebagai generasi muda dalam perjalanan Paragon menjadikan dirinya sebagai representasi generasi penerus Paragon yang siap menghadapi tantangan.

Tidak hanya orang-orangnya saja yang turut berkontribusi, Paragon bisa tumbuh menjadi perusahaan besar didasari oleh core value atau nilai mendasar yang dihayati karyawannya.

Dalam video YouTube yang diunggah oleh Dr. Indrawan Nugroho, Salman menyebut bahwa sumber kekuatan Paragon bisa berkembang adalah nilai yang diterapkan dalam lingkungan kerja.

Nilai-nilai tersebut di antaranya, yaitu ketuhanan, kepeduliaan, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi yang berperan penting dalam budaya perusahaan.

Hal tersebut juga berpengaruh pada kinerja Paragonian, sebutan bagi karyawan Paragon. Salman mengatakan bahwa kontribusi Paragonian muda dalam berinovasi berperan penting dalam membangun perusahaan ke arah yang lebih baik. Bahkan, kinerjanya diakui oleh masyarakat global.

“Semua mulainya dari orang. Kalau talent-nya sudah dinilai bisa bersaing secara global, karyanya otomatis akan menjadi global,” ungkap Salman dalam video YouTube akun Dr. Indrawan Nugroho, dikutip Selasa (11/2).

Perjalanan karier yang terlihat dari profil Salman Subakat di Paragon menunjukkan bahwa anak muda bisa ikut ambil bagian dalam inovasi. 

Mengawali kariernya di usia relatif muda, Salman terus belajar dan pantang menyerah menghadapi tantangan di industri kecantikan Indonesia.