STRK Gandeng Naoyoshi Bentuk Joint Venture, Bidik Pasar Jepang

Jakarta, FORTUNE – Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), produsen minuman beralkohol asal Indonesia, menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Naoyoshi Co., Ltd. dari Jepang untuk membentuk usaha patungan yang menyasar pasar Jepang. Penandatanganan berlangsung di Singapura pada 3 September 2025.
Direktur Utama STRK, Bona Budhisurya, mengatakan, langkah ini menjadi tonggak awal ekspansi perusahaan di Asia di luar pasar domestik.
Kolaborasi ini menggabungkan portofolio STRK yang berkembang, khususnya di segmen minuman beralkohol kategori ready-to-drink (RTD), dengan jaringan logistik serta distribusi nasional milik Naoyoshi.
“Jepang adalah pasar yang sangat strategis bagi kami. Bermitra dengan Naoyoshi memungkinkan kami membawa semangat keterampilan dan inovasi khas Bali ke Jepang, sekaligus memanfaatkan keahlian mereka yang telah terbukti dalam distribusi, logistik, dan akses pasar,” ujar Bona, dalam keterangan resmi, Senin (8/9).
STRK memandang kemitraan sebagai pintu masuk menuju salah satu segmen minuman paling menguntungkan di Asia, yakni craft beer. Riset IMARC Group mengungkap, nilai pasar craft beer Jepang mencapai US$8,0 miliar pada 2024, dan diprediksi akan merangkak hingga US$23,4 miliar pada 2033, dengan tingkat pertumbuhan gabungan tahunan (CAGR) sebesar 12,61 persen (2025–2033) .
Melalui kerja sama ini, STRK berupaya memanfaatkan momentum tersebut untuk memperkuat pijakan di pasar premium Jepang yang dinilai potensial.
Perusahaan berharap kerja sama tersebut dapat memperkuat visibilitas merek, meningkatkan penjualan, sekaligus mendorong efisiensi operasional.
Bagi Naoyoshi, kolaborasi ini menjadi perluasan dari bisnis logistik inti mereka ke sektor makanan dan minuman bernilai tambah. Potensi berikutnya termasuk pengembangan teknologi rantai dingin (cold-chain) serta sistem manajemen gudang berbasis data untuk mendukung efisiensi operasional.
“Kami ingin jaringan yang kuat dan merata di seluruh Jepang serta membuka jalur menuju pasar Asia Timur lainnya,” kata Bona, menambahkan.
Penandatanganan LOI ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian joint venture final dalam beberapa bulan mendatang.
Kesepakatan final tersebut mencakup penetapan komitmen modal, target operasional, hingga strategi pengembangan merek menjelang peluncuran resmi di Jepang. STRK memandang kerja sama ini sebagai pijakan awal ekspansi regional, dengan rencana jangka panjang meliputi Korea Selatan, Taiwan, dan Cina.
Sebagai informasi, Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) dikenal sebagai salah satu pelopor industri craft beer di Indonesia. Perusahaan beroperasi di lini produksi dan distribusi minuman beralkohol, termasuk bir dan kategori RTD, dengan bahan baku impor dari Eropa seperti Jerman dan Belgia.
STRK menempati segmen pasar premium domestik yang relatif terbatas dibanding produk massal, tetapi menonjol karena diferensiasi produk serta identitas Bali yang melekat pada mereknya. Meski pangsa pasar craft beer di Indonesia masih kecil dibandingkan bir industri besar, STRK menempati posisi yang cukup penting di segmennya. Sejumlah jenama yang berada di bawah naungan STRK, yakni Stark Craft Beer, Kaja, Nord, Arak Dewan, Arak Legong, Wija, Arak Bumbung, Bali Sip, dan Lion Brewery.
Adapun Naoyoshi Co., Ltd., didirikan di Jepang pada 2009 dan memiliki basis kuat di sektor logistik. Perusahaan ini mengoperasikan fasilitas pergudangan suhu ruang maupun dingin serta armada transportasi nasional yang melayani distribusi makanan dan minuman. Mereka juga mengembangkan sistem manajemen gudang berbasis cloud untuk meningkatkan efisiensi layanan. Dengan rekam jejak di logistik, Naoyoshi kini berupaya memperluas cakupan bisnis ke sektor minuman beralkohol melalui kemitraan ini. Pasar minuman beralkohol Jepang sendiri relatif matang, didominasi pemain besar seperti Asahi, Kirin, dan Suntory. Namun, segmen RTD dan craft beer juga mengalami pertumbuhan, terutama di kalangan konsumen muda.