Kurangi Emisi Karbon, Bukit Asam-Jasa Marga Jajaki Pengembangan PLTS
Hal ini juga untuk mendukung operasional bisnis sekitar tol
Jakarta, FORTUNE - PT Bukit Asam Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjajaki peluang kerja sama pengembangan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) di jalan tol milik Jasa Marga Group. Upaya ini untuk menyokong kegiatan usaha dan operasional di sepanjang tol.
Tak hanya itu, upaya tersebut juga bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, sebagai salah satu fokus presidensi G20. Menandai babak baru kemitraan, kedua perusahaan menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada Rabu (2/2),
Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail mengatakan, kemitraan itu menggambarkan implementasi strategi kedua perusahaan dalam meraih transformasi bisnis pada 2026. “Peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan menjadi salah satu strategi bisnis yang kian gencar dikembangkan,” kata Arsal dalam keterangannya.
Potensi Pengembangan Bisnis
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengungkapkan, perjanjian yang tertuang dalam nota kesepahaman itu selaras dengan komitmen perusahaan dalam menciptakan jalan tol berkelanjutan. Langkah itu juga memiliki potensi bisnis pengembangan sepanjang koridor tol Jasa Marga Group.
“Serta peluang kemitraan dan kerja sama yang produktif untuk kemajuan bersama,” ujar Subakti.
Selain MoU, keduanya menandatangani PKS (Perjanjian Kerja Sama) Fasilitas PLTS di Jalan Tol Bali Mandara melalui PT Bukit Energi Investama (PT BEI) dan PT Jasamarga Bali Tol. Lewat kemitraan itu, PT BEI bakal memasang 1 set PLTS berkapasitas maksimum 400 kilowatt peak (kWp) guna mendukung kegiatan usaha dan operasional PT JBT.
Pemasangan PLTS itu melengkapi kesiapan Jalan Tol Bali Mandara sebagai salah satu infrastruktur di Bali; provinsi tuan rumah G20 Indonesia 2022. Harapannya, implementasinya bisa terwujud sesuai target.