Yakin Tingkatkan Kinerja, TLDN Siapkan Dana Ekspansi Rp500 M

Jakarta, FORTUNE - PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 5 hingga 10 persen pada 2025. Optimisme ini didukung oleh kondisi kebun yang terawat baik dan ekspektasi stabilitas harga komoditas kelapa sawit.
Target tersebut diungkapkan oleh Direktur Pemasaran dan Komersial TLDN, Santos Ibrahim Noor.
"Target ini sejalan dengan optimisme bahwa kebun kami terjaga dengan baik dan harga komoditas akan stabil pada tahun 2025,” ungkap Santos dalam Konferensi Pers pasca Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (24/4).
Untuk merealisasikan target pertumbuhan tersebut, TLDN telah menyiapkan serangkaian strategi komprehensif. Prioritas pertama adalah menjaga kinerja finansial yang solid melalui peningkatan profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perseroan.
Langkah strategis kedua adalah menggenjot pertumbuhan anorganik melalui akuisisi perusahaan kelapa sawit. Terkait hal ini, perseroan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Share Purchase Agreement) dengan PT Rea Kaltim Plantations pada 22 April 2025. Perjanjian ini berkaitan dengan rencana akuisisi 100 persen saham PT Cipta Davia Mandiri (CDM).
Akuisisi CDM ini bertujuan strategis untuk menambah aset TLDN, memperbesar skala produksi tandan buah segar (TBS), dan menjadi bagian integral dari rencana pengembangan usaha jangka panjang perseroan.
“Apabila rencana transaksi terselesai maka nantinya proses akusisi ini akan menambah luas lahan yang dimiliki oleh TPA serta menambah produksi sebagai salah satu rencana pengembangan usaha jangka panjang perseroan,” ujarnya.
Strategi ketiga berfokus pada peningkatan volume produksi secara organik. Hal ini akan dicapai dengan mengoptimalkan perolehan TBS dari petani plasma dan petani mandiri yang berada di sekitar lokasi pabrik kelapa sawit milik perseroan, sebagai implementasi praktik bisnis berkelanjutan.
Selain itu, TLDN juga akan melakukan perbaikan infrastruktur dan sarana penunjang produksi. Perseroan berkomitmen pada keberlanjutan dan hilirisasi dengan menambah pabrik pengolahan inti sawit (Kernel Crushing Plant/KCP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).
“Dengan pencapaian ini diharapkan dapat mendorong diversifikasi produk perusahaan dan memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan perseroan,” katanya.
Pada 2025 ini, perseroan berencana memulai pembangunan pabrik KCP kedua serta PLTBg kedua di Kalimantan Timur. Untuk mendanai keseluruhan rencana ekspansi dan operasional ini, TLDN mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) lebih dari Rp 500 miliar tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas baru, menyelesaikan proses akuisisi CDM, serta memelihara infrastruktur yang ada.