Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

73% Warga Asia Pilih Simpan Uang di Bank Ketimbang Investasi Pensiun

ilustrasi nabung dan budgeting untuk konser (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi nabung dan budgeting untuk konser (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • 73% warga Asia lebih memilih menyimpan uang tunai di bank daripada berinvestasi
  • Manulife Indonesia mendorong perubahan pola pikir dengan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
  • Kepesertaan DPLK kurang dari 1% angkatan kerja RI, menunjukkan rendahnya jangkauan program pensiun di Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Manulife Asia Care Survey 2025 mengungkap bahwa preferensi “cash is king” masih dominan. Tercatat, 73 persen responden yang merupakan warga Asia sangat mengandalkan uang tunai dan simpanan di bank ketimbang investasi pensiun, dengan porsi rata-rata mencakup 49 persen dari total kekayaan mereka. 

Fakta ini menegaskan perlunya penyegaran pola pikir dari sekadar menabung menjadi merencanakan dan berinvestasi. Dengan demikian, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) melalui produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) mendorong perubahan pola pikir tersebut.

“Inisiatif ini merupakan langkah nyata kami untuk memberi literasi tentang ketahanan finansial para peserta sekaligus memperkuat ekosistem pensiun di Indonesia,” kata Presiden Direktur Manulife Indonesia, Lauren Sulistiawati melalui keterangan resmi di Jakarta, (11/11).

Dengan menyediakan solusi pensiun terstruktur, dapat meminimalkan risiko masyarakat ketika penghasilan aktif berhenti, sehingga membantu individu menghadapi transisi menuju pensiun yang lebih sejahtera.

Kepesertaan DPLK kurang dari 1% angkatan kerja RI

Masa pensiun yang indah usia 60 Tahun ke atas
Masa pensiun yang indah usia 60 Tahun ke atas

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menggarisbawahi besarnya tantangan serta masih rendahnya jangkauan program pensiun di Indonesia. Hingga Oktober 2025, dari total 144 juta angkatan kerja nasional, hanya sekitar 23,6 juta yang terdaftar dalam program pensiun aktif. 

Lebih mengkhawatirkan lagi, dari jumlah tersebut, yang tergabung dalam kepesertaan program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) hanya sekitar 1,23 juta orang, atau kurang dari 1 persen dari total angkatan kerja nasional.

Ia menambahkan, kesenjangan signifikan dalam kepesertaan program pensiun ini (di luar skema yang diwajibkan pemerintah) mendorong pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas akses, meningkatkan literasi keuangan, dan mengintegrasikan solusi pensiun ke dalam strategi kesejahteraan jangka panjang pekerja.

Untuk itu, Manulife Indonesia menyelenggarakan Manulife Indonesia Pension Expo 2025 pada 11 November 2025, bertempat di Opus Grand Ballroom, The Tribrata Darmawangsa, Jakarta. Acara yang diselenggarakan oleh DPLK Manulife Indonesia ini dikemas dengan interaktif melalui kehadiran expo, sesi penghargaan, serta diskusi lintas sektor.

“Dengan mempertemukan individu, korporasi, pakar, dan pembuat kebijakan, kami ingin berkontribusi dalam membangun masa pensiun yang aman dan sejahtera bagi masyarakat Indonesia. Inisiatif ini merupakan langkah nyata kami untuk memberi literasi tentang ketahanan finansial para peserta sekaligus memperkuat ekosistem pensiun di Indonesia,” kata Lauren.

Lebih dari 340 peserta dari 200 perusahaan turut berpartisipasi, termasuk perwakilan dari Kementrian Keuangan, Dewan Jaminan Sosial Nasional, Asosiasi Industri Lembaga Keuangan serta para pemangku kepentingan lintas sektor lainnya. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesiapan pensiun masyarakat Indonesia melalui dialog antar pemangku kepentingan utama, berbagi wawasan berbasis data, praktik terbaik, serta solusi terpadu di bidang pensiun, kesehatan dan keuangan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

73% Warga Asia Pilih Simpan Uang di Bank Ketimbang Investasi Pensiun

12 Nov 2025, 13:37 WIBFinance