Riset Allianz: Didominasi Deposito, Aset Keuangan Warga RI Turun 1% di 2024

- Aset kekayaan rumah tangga Indonesia turun 1% menjadi EUR480 miliar pada akhir 2024.
- Deposito menurun 1,3% menjadi EUR294,1 miliar, menyumbang lebih dari 60% total aset keuangan rumah tangga RI.
- Kenaikan aset terjadi di instrumen sekuritas (7,2%) dan asuransi jiwa serta dana pensiun (1,2%), namun tidak mampu menutupi penurunan aset secara keseluruhan.
Jakarta,FORTUNE – Allianz kembali merilis hasil penelitian terbaru bertajuk Global Wealth Report 2025. Dari hasil laporan baru itu terungkap bahwa aset kekayaan rumah tangga dari masyarakat di Indonesia mencapai 480 miliar euro pada akhir 2024. Nilai riil aset kekayaan ini turun 1,0 persen secara tahunan (YoY).
Perlambatan ini disebabkan oleh penurunan deposito sebesar 1,3 persen (YoY) menjadi 294,1 miliar euro di akhir tahun 2024. Mengingat, deposito masih menyumbang lebih dari 60 persen dari total aset keuangan bruto rumah tangga RI.
“Perlambatan pertumbuhan aset keuangan rumah tangga di Indonesia mencerminkan tantangan struktural yang terus berlangsung dalam hal literasi keuangan dan perencanaan keuangan jangka panjang,” ujar Alexander Grenz, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, (6/10).
Penuhi kebutuhan, buat aset keuangan masyarakat terdiversifikasi

Sementara itu, kenaikan aset warga masih terjadi di instrumen sekuritas sebesar 7,2 persen dan asuransi jiwa serta dana pensiun sebesar 1,2 persen. Meskipun begitu, kenaikan instrumen tersebut tidak mampu menutupi penurunan aset secara keseluruhan.
“Ada kebutuhan yang jelas untuk mendorong masyarakat Indonesia yang mendiversifikasi aset mereka, tidak hanya bergantung pada tabungan tradisional, tetapi juga mulai berinvestasi pada instrumen keuangan jangka panjang seperti asuransi dan dana pensiun,” kata Alexander.
Laporan yang mengulas kondisi aset dan utang rumah tangga di hampir 60 negara ini juga mencatat total aset keuangan global mencapai angka rekor baru sebesar 269 triliun euro pada akhir 2024. Namun demikian, jika dibandingkan dengan aktivitas ekonomi, aset keuangan yang berada di angka 283 persen GDP global ini sejatinya masih setara dengan kondisi pada 2017.