Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Bank Milik Chairul Tanjung Guyur Rp3,7 Triliun ke Perusahaan Manufaktur Obat

ilustrasi obligasi syariah (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi obligasi syariah (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
Intinya sih...
  • Bank milik Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk dan PT Bank Mega Tbk memberikan kredit sindikasi Rp3,7 triliun kepada PT SKPlasma Core Indonesia.
  • Kredit tersebut akan digunakan untuk mendukung pengembangan industri fraksionasi plasma dalam negeri, meningkatkan ketersediaan produk turunan plasma darah domestik, dan memperkuat akses terhadap terapi berbasis plasma darah di Indonesia.
  • Proyek ini juga bertujuan memperkuat fondasi industri kesehatan nasional, menciptakan lapangan kerja, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, serta membuka jalan menuju kemandirian nasional dan potensi ekspor di masa mendatang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Bank milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank) dan PT Bank Mega Tbk menyalurkan kredit sindikasi senilai Rp3,7 triliun, kepada PT SKPlasma Core Indonesia.

SKPlasma Core merupakan perusahaan patungan antara SK Plasma, bagian dari SK Group Korea, dan Indonesia Investment Authority (INA), yang bergerak di bidang manufaktur Produk Obat Derivat Plasma (PODP).

Yogi Bima Sakti, Chief Wholesale dan Treasury Allo Bank mengungkapkan dukungan pembiayaan melalui pinjaman sindikasi tersebut merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

"Kami optimistis fasilitas ini akan menjadi salah satu pilar utama dalam ekosistem kesehatan, memastikan pasien memiliki akses yang terjamin terhadap produk-produk turunan plasma yang berkualitas tinggi," ujarnya.

Allo Bank berharap, dukungan tersebut bisa memperkuat kesiapan fasilitas fraksionasi plasma di Karawang sebagai landasan untuk mendukung produksi dalam negeri yang berkelanjutan.

Ted Hyunho Roh, Presiden Direktur PT SKPlasma Core Indonesia, mengungkapkan kucuran kredit ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan industri fraksionasi plasma dalam negeri, sehingga meningkatkan ketersediaan produk turunan plasma darah domestik, mengurangi ketergantungan impor, serta memperkuat akses terhadap terapi berbasis plasma darah yang esensial bagi pasien di seluruh Indonesia.

"Kami akan membangun kapasitas produksi yang berkelanjutan, memperkuat dan mengembangkan keahlian teknologi di bidang produk obat derivat plasma, dan membangun infrastruktur kesehatan, mendorong pengembangan tenaga ahli, serta memastikan peningkatan mutu yang berkelanjutan,” ujar Ted dalam keterangan resmi, Kamis (18/12).

Selain memperkuat fondasi industri kesehatan nasional, proyek ini juga mendorong penciptaan lapangan kerja, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, serta membuka jalan menuju kemandirian nasional dan potensi ekspor di masa mendatang.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in Finance

See More

Bank Milik Chairul Tanjung Guyur Rp3,7 Triliun ke Perusahaan Manufaktur Obat

18 Des 2025, 18:16 WIBFinance