Realisasi Pembiayaan Ultramikro Tembus Rp22,04 T
Komposisi debitur UMi didominasi kaum perempuan.
Jakarta, FORTUNE – Realisasi pembiayaan usaha ultramikro (UMi) berhasil ejak 2017 hingga saat ini telah mencapai Rp22,04 triliun. Dana ini tersalur kepada 6,4 juta debitur.
Direktur Utama Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ririn Kadariyah, menyampaikan realisasi pembiayaan ini disalurkan lewat 60 lembaga keuangan bukan bank yang tersebar di 509 kabupaten/kota di Indonesia.
“Pada 2017, kita baru bisa menyalurkan kepada 307.033 debitur dengan dana Rp753,24 miliar,” kata Ririn dalam konferensi pers Kinerja PIP Semester I/2022, Selasa (26/7).
Sejak 2017, realisasi pembiayaan UMi pun terus meningkat dari tahun ke tahun secara akumulatif. Pada 2018, pembiayaan mencapai Rp1,56 triliun dengan 557.112 debitur, kemudian 2019 mencapai Rp2,71 triliun kepada 809.926 debitur, meningkat lagi hingga Rp6,01 triliun bagi 1,76 debitur pada 2020. Peningkatan pun masih konsisten terjadi pada 2021, pada 1,95 debitur dengan pembiayaan yang meningkat mencapai total Rp7,03 triliun.
Plafon pembiayaan
Dia mengatakan, sebanyak 90,68 persen dari Rp22,04 triliun pembiayaan UMi memiliki kredit kurang dari Rp5 juta, meski plafon UMi bisa mencapai Rp20 juta. Realisasi penyaluran UMi ini didominasi oleh sektor pedagangan yang mencapai 95,97 persen dari total yang tercapai.
Sebagai informasi, PIP juga menyediakan pembiayaan UMi berskema syariah sejak 2020. Porsi pembiayaan segmen ini pun mencapai 44,7 persen dari total penyaluran.
Komposisi perempuan paling banyak
Ririn mengatakan salah satu temuan menarik, yang mana dari total 6,4 juta debitur UMi sejak 2017, sekitar 95 persen di antaranya dari debitur adalah perempuan, sedangan kaum pria hanya sebanyak 5 persen.
Dengan demikian, maka sebagian besar pelaku usaha mikro adalah kaum perempuan, sehingga skema penyaluran UMi dengan strategi ‘jemput bola’ dirasa sangat cocok untuk diterapkan. “Para ibu-ibu yang juga memiliki tanggung jawab mengurus keluarga dan anak-anak, mereka tidak perlu meninggalkan rumah,” ucap Ririn.
PIP terus dorong jangkauan pembiayaan UMi
Dia mendorong jangkauan penyaluran pembiayaan usaha UMi, yang kini mencakup 509 kabupaten/kota. Padahal pada 2017, hanya mencapai 372 kabupaten/kota.
Pulau Jawa masih mendominasi dengan 4,43 juta debitur atau 69 persen dari capaian total 6,4 juta debitur. “PIP sebagai institusi pemerintah, tentu ingin memberikan pelayanan seluas-luasnya kepada masyarakat di Indonesia,” katanya.
Salah satu caranya, kata Ririn, adalah dengan menambah jumlah penyalur. Hal ini dikarenakan pembiayaan UMi tidak disalurkan secara langsung ke masyarakat oleh PIP, melainkan lewat mitra penyalur, yakni lembaga keuangan non-bank.
“Kabupaten yang belum, khususnya di luar Jawa, karena tantangan geografisnya sangat tinggi, makanya untuk pembiayaan ke sana harus cari mitra yang membuka layanan di sana,” ujarnya.