Catat Laba Rp107,9 Miliar di 2024, BCA Digital Pacu Transaksi
- BCA Digital mencatat laba bersih Rp107,9 miliar di 2024
- Total Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 30,7% (yoy) menjadi Rp11,7 triliun
- Tren transaksi meningkat di bulan Ramadan dan Idul Fitri, dengan total nasabah Blu BCA Digital sebanyak 2,4 juta pada 2024
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp107,9 miliar di 2024. Berdasarkan laporan keuangannya, laba itu ditopang oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp1,3 triliun.
Di sisi lain, perusahaan yang merupakan anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) ini juga mencatatkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp11,7 triliun atau meningkat 30,7 persen (yoy). Sedangkan untuk penyaluran kredit juga naik 40,5 persen (yoy) menjadi Rp6,5 triliun.
Tren transaksi BCA Digital meningkat di Ramadan
Head of Digital Business BCA Digital, Edwin Tirta menilai, kinerja yang positif di tahun 2024 lalu ditopang oleh loyalitas nasabah untuk bertransaksi dan menghimpun dana di aplikasi Blu BCA Digital. Untuk itu, pihaknya terus memacu volume transaksi melalui momen bulan Ramadan dan Idul Fitri.
“Kita selalu optimis di periode Ramadan, menjelang Idul Fitri, apalagi kuartal I ini semua banyak berkumpul. Jadi pasti dari awal tahun kita melihat secara transaksi juga pasti tumbuh,” ucap Edwin saat ditemui pada acara buka puasa bersama media di Jakarta, Rabu (6/3).
Salah satu transaksi yang menjadi pendorong di bulan Ramadan ini ialah pembayaran zakat fitrah. Apalagi, bank digital ini telah memiliki fitur penyaluran zakat fitrah yang bekerja sama langsung dengan Baznas. Tentunya Edwin berharap fitur ini bisa menjadi pengingat kepada nasabah yang mayoritas muslim agar menyisihkan sebagian Tunjangan Hari Raya (THR) yang didapat ketika periode Ramadan.
Selain memacu transaksi, BCA Digital juga memasang strategi untuk mendorong masyarakat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik. Adapun, total nasabah blu by BCA Digital tercatat sebanyak 2,4 juta nasabah pada 2024, dengan 80-90 persen nasabah tersebut berusia di bawah 40 tahun.
