Ditopang Kredit UMKM, BRI Bukukan Laba Rp41,23 Triliun di Q3-2025

- BRI bukukan laba bersih Rp41,23 triliun pada kuartal III-2025, turun 9,10% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya.
- Kredit BRI naik 6,3% menjadi Rp1.438,1 triliun, dengan penyaluran KUR senilai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur.
- Penghimpunan DPK BRI tumbuh 8,2% menjadi Rp1.474,8 triliun, dengan NPL BRI berada di level 3,08% dan LDR bank berada di level 86,5%.
Jakarta, FORTUNE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp41,23 triliun pada kuartal III-2025. Raihan laba ini turun 9,10 persen secara year on year (YoY) bila dibandingkan dengan periode yang sama 2024 sebesar Rp45,36 triliun.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menjelaskan, kinerja BRI ditopang oleh berbagai indikator kinerja kunci yang sehat dengan mencatatkan pertumbuhan positif pada kredit UMKM, Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga aset.
“BRI melihat prospek pertumbuhan ke depan akan semakin kuat, ditopang oleh penurunan biaya dana atau cost of fund, perbaikan likuiditas, serta peningkatan permintaan kredit di sektor produktif dan konsumtif,” ujar Hery saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/10).
Kredit BRI naik 6,3% tembus Rp1.438,1 triliun

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3 persen (YoY) menjadi Rp1.438,1 triliun. BRI juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur pada periode Januari s.d September 2025. Nilai KUR ini setara 74,4 persen dari total alokasi Rp175 triliun.
Sementara itu, penghimpunan DPK BRI juga tumbuh 8,2 persen (YoY) menjadi Rp1.474,8 triliun. Secara kualitas, komposisi dana juga menunjukkan perbaikan signifikan dengan porsi CASA meningkat menjadi 67,6 persen dari total DPK. Pertumbuhan CASA juga mencapai 14,1 persen (YoY), didorong oleh kenaikan dana giro yang tumbuh sebesar 24,5 persen (YoY) dan tabungan tumbuh 7,2 persen (YoY).
Dari sisi manajemen risiko, BRI terus menjaga kualitas aset dan disiplin prudential banking. Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom menjelaskan bahwa rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI berada di level 3,08 persen, dengan NPL Coverage Ratio mencapai 183,1 persen.
Dengan demikian, total aset BRI tercatat naik 8,2 persen (YoY) menjadi Rp2.123 triliun. Selain itu, dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada di level yang memadai sebesar 86,5 persen. Angka ini memberikan ruang likuiditas yang memadai bagi BRI untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.













![[Superbank] Key Visual 1.jpg](https://image.fortuneidn.com/post/20251028/upload_68740fd2b53a6f30102b8ab53723c9e9_1484a4db-0447-49d3-b6b6-2f793a55d40c.jpg)


