Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ditopang Pendapatan bunga, BCA Bukukan Laba Rp14,1 triliun

ilustrasi bca, gedung bca
Ilustrasi Bank Central Asia (BCA) (bca.co.id)
Intinya sih...
  • BCA mencatat laba Rp14,1 triliun, naik 9,8% dari tahun sebelumnya
  • Pendapatan bunga net (NII) tumbuh 7,1%, pendapatan operasional Rp27,9 triliun
  • Penyaluran kredit naik 12,6% menjadi Rp941 triliun per Maret 2025

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mampu membukukan laba senilai Rp14,1 triliun atau naik 9,8 persen (yoy) pada kuartal I 2025. Capaian ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA yang tumbuh 7,1 persen (yoy) menjadi Rp21,1 triliun. Sedangkan untuk pendapatan selain bunga juga masih naik 8,1 persen (yoy) mencapai Rp6,8 triliun, sehingga total pendapatan  operasional Rp27,9 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menjelaskan, peningkatan laba juga didukung oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp941 triliun per Maret 2025, naik 12,6 persen (yoy). “Momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025,” kata Jahja di Jakarta, Rabu (23/4).

Pertumbuhan pembiayaan BCA ini juga ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen (yoy) menjadi Rp443,4 triliun. Sedangkan untuk kredit komersial tumbuh 9,9 persen (yoy) mencapai Rp137,4 triliun. 

Sementara itu, penyaluran kredit kepada sektor UKM BCA juga masih tumbuh 12,9 persen menjadi Rp124,5 triliun. Kondisi ini dibarengi dengan kredit konsumer yang naik 11,3 persen (yoy) menjadi Rp225,7 triliun. Jahja menjelaskan, kredit konsumer disumbang oleh pertumbuhan berbagai lini bisnis yakni KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen (yoy), kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen (yoy), serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) yang meningkat 13,9 persen.

DPK BCA masih naik 6,5% di kuartal I 2025

Ilustrasi mesin ATM BCA
Ilustrasi kartu ATM BCA (bca.co.id)

Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA tercatat masih naik 6,5 persen (yoy) mencapai Rp1.193 triliun. Jahja menjelaskan, dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi. 

Tercatat, frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19 persen (yoy) mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen (yoy).

Stabilitas keuangan BCA juga terlihat stabil dengan rasio cost to income terkelola baik di level 28,5 persen. Rasio loan at risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen. Sedangkan untuk rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5 persen dan 66,5 persen. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us