Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Generasi Ketiga Sinar Mas Akuisisi BPR Berkat, Bisnis BPR Potensial?

Tangkapan Layar 2025-10-27 pukul 08.07.45.png
Logo PT BPR Berkat Artha Melimpah (BPR Berkat)/Dok BPR Berkat
Intinya sih...
  • Christilia Angelica Widjaja akuisisi BPR Berkat Artha Melimpah dengan peningkatan porsi saham dari 22,75% menjadi 57,86%, menggeser posisi pengendali utama.
  • Pengamat Perbankan Trioksa Siahaan menyambut positif tren masuknya keluarga konglomerat ke bisnis bank rural dengan harapan orientasi perbaikan bisnis BPR berkelanjutan.
  • BPR Berkat Artha Melimpah mampu membalikkan kerugian menjadi laba, dengan penyaluran kredit yang melonjak tajam dan aset industri BPR nasional masih tumbuh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Generasi ketiga Sinar Mas, Christilia Angelica Widjaja mengakuisisi PT BPR Berkat Artha Melimpah (BPR Berkat) yang beroperasi di kawasan Serpong, Tangerang Selatan Banten. Cucu dari konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini akan mengambil alih BPR Berkat melalui peningkatan porsi saham.

Berdasarkan publikasi Pengumuman Rancangan Pengambilalihan yang ditandatangani pada (22/10), Christilia akan memperbesar porsi sahamnya di BPR Berkat dari sebelumnya 22,75 persen menjadi 57,86 persen. Melalui aksi ini, bahkan Christilia resmi menggeser posisi pengendali utama yang sebelumnya dipegang oleh Budy Setiawan dan Hendrik Suhardiman, masing-masing dengan kepemilikan 38,63 persen. Saat ini Budy & Hendrik hanya memegang porsi saham 21,07 persen.

Aksi keluarga konglomerat masuk BPR harus berorientasi pada perbaikan bisnis

Sejumlah nasabah BPR Jepara Artha melihat daftar nama pembayaran klaim simpanan yang diumumkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jepara, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Sejumlah nasabah BPR Jepara Artha melihat daftar nama pembayaran klaim simpanan yang diumumkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jepara, Jawa Tengah, Rabu (5/6/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Menanggapi tren tersebut, Pengamat Perbankan sekaligus Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan menyambut positif tren masuknya keluarga konglomerat ke bisnis bank rural. 

“Bila banyak keluarga konglomerat masuk tentu bagus untuk perkembangan bisnis, yang penting adalah orientasinya kepada perbaikan bisnis BPR,” kata Trioksa ketika dihubungi Fortune Indonesia di Jakarta, Senin (27/10).

Trioksa menyebut para pelaku usaha memiliki pertimbangan khusus untuk masuk ke industri BPR. Namun Ia berharap niat masuknya konglomerat ke bisnis BPR bisa berkelanjutan dan tidak hanya mengikuti tren belaka. Dengan demikian, Ia berharap aksi korporasi ini semakin meningkatkan perkembangan bisnis BPR secara nasional di tengah ramainya BPR yang tumbang karena bangkrut.

Mengutip laporan keuangan perseroan, hingga September 2025 BPR Berkat Artha Melimpah mampu membalikkan kerugian Rp535 juta menjadi laba Rp22,7 juta. Realisasi penyaluran kredit BPR Berkat juga melonjak tajam dari Rp107 juta menjadi Rp56,79 miliar.

Bila melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada semester I-2025, aset industri BPR nasional masih tumbuh 4,71 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp205,58 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR juga naik 3,98 persen (YoY) mencapai Rp 144,89 triliun sedangkan untuk kredit BPR mencapai Rp 152,90 triliun atau tumbuh 5,73 persen (YoY).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

Generasi Ketiga Sinar Mas Akuisisi BPR Berkat, Bisnis BPR Potensial?

27 Okt 2025, 08:25 WIBFinance