Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jurus Asuransi Astra Garda Oto Hadapi Lesunya Penjualan Mobil

Marketing Retail & Digital Business Director Asuransi Astra, Wisnu Kusumawardhana
Dok. Nova Sinambela/Fortune Indonesia
Intinya sih...
  • Penurunan penjualan mobil berimbas pada penjualan asuransi kendaraan Astra Garda Oto.
  • Asuransi Astra melakukan strategi diversifikasi produk untuk mengatasi penurunan pendapatan dari sektor otomotif.
  • Asuransi Astra optimistis lini asuransi kendaraan masih memiliki ruang untuk tumbuh, dengan pendapatan premi keseluruhan naik 16,3 persen.

Jakarta, FORTUNE - Penurunan penjualan mobil turut memberi dampak pada bisnis penunjang, salah satunya asuransi.

Penjualan mobil di Indonesia mengalami tekanan dan relatif lesu. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional wholesales sepanjang kuartal I-2025 tercatat sebanyak 205.160 unit. Angka ini turun 4,7 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY). Pada kuartal I 2024, penjualan kendaraan tercatat sekitar 215.250 unit.

Marketing Retail & Digital Business Director Asuransi Astra, Wisnu Kusumawardhana menuturkan, fenomena ini berdampak terhadap penjualan produk asuransi kendaraan, apalagi pangsa pasar asuransi kendaraan Astra melalui Garda Oto mencapai 18 persen. Meski begitu, ia tidak enggan menyebutkan penurunannya secara detail.

"Jadi kalau mobilnya turun, sudah pasti asuransinya juga turun," kata Wisnu dalam media gathering Garda Oto di Jakarta, Selasa (27/5).

Namun demikian, penurunan pada lini asuransi kendaraan tidak selalu berpengaruh terhadap keseluruhan kinerja premi asuransi Astra.

Maka, untuk mengatasi hal ini, Wisnu mengatakan pihaknya melakukan strategi deversifikasi produk untuk mengimbangi potensi kehilangan pendapatan dari sektor otomotif.

"Kalau untuk asuransi sendiri, ya kami mau nggak mau harus punya produk lain yang dijual selain asuransi kendaraan bermotor," lanjut dia.

Menurut Wisnu, strategi pertumbuhan ke depan akan bertumpu pada inovasi produk. Dengan kondisi pasar otomotif yang mengalami tekanan, perusahaan perlu lebih kreatif menciptakan solusi asuransi yang relevan dan mampu menjangkau pasar.

Kendati begitu, Wisnu optimistis bisnis asuransi kendaraan masih memiliki ruang bertumbuh. Ia memperkirakan pangsa pasar Garda Oto bisa bertahan, bahkan tumbuh di atas 18 persen.

Hal ini didukung dengan kinerja perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga akhir Maret 2025, pendapatan premi keseluruan di Asuransi Astra Buana mencapai Rp2,65 triliun, naik 16,3 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang sejumlah Rp2,28 triliun. Kenaikan ini pada akhirnya mendorong laba komprehensif perusahaan mencapai Rp420,7 miliar, tumbuh 25 persen secara tahunan.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us