Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Laba Seabank Naik 40% Capai Rp408 Miliar, Ini Penopangnya 

Ilustrasi Seabank, bank digital di Indonesia (seabank.co.id)
Ilustrasi Seabank, bank digital di Indonesia (seabank.co.id)
Intinya sih...
  • Laba bersih Seabank naik 40% menjadi Rp408,5 miliar pada kuartal III-2025.
  • Kredit bank tumbuh 45% menjadi Rp28,6 triliun, DPK naik 20% menjadi Rp30,5 triliun.
  • Rasio NPL terjaga di 1,9%, aset Seabank mencapai Rp39,6 triliun dengan ROA tetap tumbuh 1,9%.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT. Bank Seabank Indonesia (Seabank) mampu membukukan laba bersih senilai Rp408,5 miliar atau naik 40 persen secara year on year (YoY) pada kuartal III-2025. Sedangkan, untuk laba sebelum pajak mencapai Rp523,9 miliar.

Direktur Utama Seabank, Sasmaya Tuhuleley menjelaskan, peningkatan laba ini juga didukung oleh efisiensi operasional bank, terlihat dari rasio CIR yang membaik menjadi 21,5 persen dari 25,8 persen. Rasio lainnya seperti likuiditas dan permodalan tercatat tetap stabil dan kuat, di atas ketentuan regulator.

“Selain karena strategi bisnis yang tepat dan aman, tumbuhnya bisnis Seabank juga didukung oleh semakin meningkatnya kepercayaan nasabah,” kata Sasmaya melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/11).

Kredit Seabank naik 45,  DPK melonjak 20%

BCA ke Seabank 3.jpg
BCA ke SeaBank (Dok. SeaBank)

Kredit yang disalurkan bank digital ini tercatat tumbuh 45 persen (YoY) menjadi Rp28,6 triliun dengan rasio NPL terjaga di angka 1,9 persen. Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) Seabank menjadi Rp30,5 triliun atau naik 20 persen (YoY).

Sasmaya menambahkan, kenaikan DPK disebabkan oleh pertumbuhan produk giro korporasi dan tabungan ritel, yang berdampak pada kenaikan rasio CASA menjadi 68 persen dari 65 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan kondisi tersebut, sampai dengan 30 September 2025, total aset Seabank mencapai Rp39,6 triliun, meningkat sebesar 20 persen (YoY), dengan tingkat pengembalian aset (ROA) tetap tumbuh menjadi 1,9 persen. 

“Kenaikan aset secara tahunan ini terutama berasal dari optimalisasi penyaluran kredit untuk joint financing, channeling dengan P2P lending, serta direct lending,” pungkas Sasmaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

Bank Saqu Jaring 3,2 Juta Nasabah, namun Masih Rugi Rp138 Miliar

14 Nov 2025, 17:32 WIBFinance