Laba Tugu Insurance Turun 29% jadi Rp594,82 miliar Akibat PSAK 117

- Laba bersih Tugu Insurance turun 29,2% menjadi Rp594,82 miliar akibat penerapan PSAK 117 di industri asuransi.
 - Pendapatan jasa asuransi TUGU mencapai Rp5,97 triliun dengan hasil investasi naik 21% menjadi Rp509,05 miliar.
 - Total aset TUGU mencapai Rp32,12 triliun dan ekuitas Rp10,93 triliun, menunjukkan posisi keuangan yang kuat.
 
Jakarta, FORTUNE — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mencatatkan laba bersih konsolidasian unaudited sebesar Rp594,82 miliar atau turun 29,2 persen (YoY) pada kuartal III-2025.
Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin F menilai bahwa laba anak usaha Pertamina ini terlihat turun karena adanya restated akibat penerapan PSAK 117 di industri asuransi. Menurutnya, tidak hanya hanya Tugu Insurance yang melaporkan laba turun, namun juga perusahaan asuransi lainnya juga banyak melakukan hal yang sama.
“PSAK 117 membuat penyajian laporan keuangan industri asuransi lebih kompleks. Secara nominal, hasil jasa asuransi terlihat menurun, tetapi hal itu lebih disebabkan oleh pergeseran cara pencatatan pendapatan dan beban, bukan penurunan kinerja operasional,” kata Kharel melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/11).
Namun demikian, asuransi dengan kode saham TUGU melakukan penyajian kembali atau restated laba kuartal III-2024 berdasarkan PSAK 117. Berdasarkan penyajian ulang tersebut, laba bersih periode yang sama tahun lalu tercatat Rp840,45 miliar, sementara laporan sebelumnya menunjukkan Rp552 miliar.
Hasil investasi TUGU naik 21%

Bila dibedah lebih dalam, TUGU melaporkan pendapatan jasa asuransi mencapai Rp5,97 triliun. Dari jumlah tersebut, TUGU meraih hasil jasa asuransi sebesar Rp682,63 miliar turun 31,8 persen (YoY). Penurunan ini terjadi seiring penyesuaian pengakuan pendapatan dan beban sesuai PSAK 117.
Berikutnya, TUGU mencatatkan hasil investasi tercatat meningkat sekitar 21 persen (YoY) menjadi Rp509,05 miliar. Perseroan juga mencatat pendapatan usaha lainnya Rp390,94 miliar, terutama dari anak usaha yang bergerak di bidang manajemen risiko dan layanan asuransi. Secara konsolidasi, total aset TUGU mencapai Rp32,12 triliun dan ekuitas Rp10,93 triliun, masing-masing naik 19,7 persen dan 4,4 persen dibanding posisi akhir Desember 2024.
“Dalam konteks valuasi, TUGU masih menunjukkan posisi keuangan yang kuat dengan pertumbuhan aset dan ekuitas yang sehat,” ujarnya.
Ia menyebut peningkatan hasil investasi menjadi faktor utama yang menarik dari kinerja TUGU pada kuartal III-2025. Kharel menambahkan, perubahan laporan keuangan tersebut justru meningkatkan transparansi dan konsistensi laporan keuangan di industri asuransi.


















