Naik 5,42%, CIMB Niaga Catatkan Laba Bersih Rp6,83 Triliun di 2024

- CIMB Niaga mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp8,7 triliun, naik 4,4 persen year-on-year.
- Penyaluran kredit CIMB Niaga naik 6,9 persen menjadi Rp228,0 triliun, dengan pertumbuhan UKM yang naik 9,1 persen.
- Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari CIMB Niaga masih meningkat 10,5 persen menjadi Rp260,6 triliun dengan rasio CASA sebesar 66 persen.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) sepanjang 2024 mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,7 triliun, meningkat 4,4 persen secara year-on-year (yoy).
Sedangkan, untuk laba bersih konsolidasian bank dengan kode saham BNGA ini mencapai Rp 6,83 triliun di 2024, tumbuh 5,42 persen (yoy). Kinerja ini menghasilkan earnings per share sebesar Rp271,59, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis Bank.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja ini mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis utama.
"Berkat strategi ini, kami dapat menghadirkan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan nilai positif bagi masyarakat luas, dengan tetap berfokus pada inovasi digital dan meningkatkan customer experience," kata Lani melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (21/2).
Kredit CIMB Niaga naik 6,9%

Untuk penyaluran kredit CIMB Niaga ini naik 6,9 persen (yoy) menjadi Rp228,0 triliun. Ia menyebut, kinerja itu terutama berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,1 persen (yoy).
Sedangkan untuk kredit korporasi tumbuh 8,3 persen (yoy), dan konsumer meningkat 5,4 persen (yoy). Lani menambahkan, kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26 persen (yoy).
Selain itu, kualitas kredit juga masih dijaga oleh perseroan yang tercermin dalam penurunan rasio gross non-performing loan (gross NPL) menjadi 1,8 persen di tahun 2024, dari sebelumnya 2,0 persen di tahun 2023.
"Pencapaian ini menegaskan kembali dedikasi kami terhadap praktik perbankan yang bertanggung jawab, serta misi untuk menciptakan nilai positif yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders," kata Lani.
DPK CIMB Niaga masih melonjak 10,5%

Sedangkan, untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari CIMB Niaga masih meningkat 10,5 persen (yoy) menjadi Rp260,6 triliun.
DPK itu dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 14,2 persen (yoy) menjadi Rp172,1 triliun, atau berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66 persen.
Hal ini merupakan hasil upaya Bank untuk membina hubungan dengan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.
Lani menyebut, CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,3 perseb dan 86,3 persen.
Sedangkan, total aset konsolidasian adalah sebesar Rp360,2 triliun per 31 Desember 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.