Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-27 at 17.00.34.jpeg
Queen Máxima Menghadiri Rumah Subsidi Rendah Emisi yang dibiayai KPR BTN/Dok BTN

Intinya sih...

  • Nasabah BTN dapat membayar cicilan KPR dengan sampah rumah tangga melalui program "Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu" yang mampu meringankan angsuran hingga 15 persen.

  • Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam pengembangan ekonomi hijau dan akselerasi penanganan sampah nasional.

  • BTN menargetkan pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi pada tahun 2029, dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly yang dibiayai BTN.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dapat membayar cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan sampah rumah tangga melalui program “Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu”.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan, program ini telah berjalan dua tahun sebagai terobosan inklusi keuangan hijau yang diharapkan memperkuat ketahanan ekonomi untuk keluarga berpenghasilan rendah (MBR). Sebab, pembayaran cicilan melalui sampah dapat meringankan angsuran hingga 15 persen. Program ini sekaligus mengurangi beban sampah nasional di tingkat unit masyarakat terkecil.

“Sampah rumah tangga dikumpulkan dan dikonversi menjadi rupiah, kemudian masuk ke tabungan untuk mengurangi angsuran yang bisa mencapai 10 persen hingga 15 persen per bulan. Jadi, kalau angsurannya sekitar Rp1,1 juta hingga Rp1,2 juta per bulan, nasabah bisa menabung dari sampah rumah tangga sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per bulan,” jelas Nixon melalui keterangan resmi di Jakarta, (27/11).

Program “Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu” telah diterapkan di beberapa lokasi. Hingga akhir 2026, BTN membidik akan melaksanakan program tersebut di 100 titik di Pulau Jawa. Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam pengembangan ekonomi hijau dan akselerasi penanganan sampah nasional.

Nixon melanjutkan keluarga Indonesia rata-rata mampu menghasilkan hingga empat kilogram sampah per hari. “Sampah yang selama ini dianggap beban ternyata punya nilai ekonomi. Melalui program ini, sampah dipilah, ditimbang, dan dikonversi menjadi tabungan untuk mengurangi cicilan rumah. Semakin rajin memilah, semakin ringan cicilan mereka,” ujar Nixon.

BTN targetkan pembangunan 150 ribu rumah rendah emisi

Queen Máxima Apresiasi Inovasi BTN Bayar Cicilan KPR Pakai Sampah. (Dok/Istimewa).

Nixon melanjutkan, pengembangan pembiayaan rumah rendah emisi BTN memiliki roadmap jangka panjang. BTN menargetkan pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi pada tahun 2029. Untuk tahap awal, BTN menjalankan proyek percontohan yang melibatkan delapan pengembang dengan total 1.317 unit rumah yang telah dibangun dan dipasarkan.

“Secara bertahap, akan ada 150.000 rumah dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly yang dibiayai BTN hingga 2029,” terang Nixon.

Tak hanya itu, inovasi pembayaran cicilan pakai sampah milik BTN juga diapresiasi oleh Ratu Belanda Queen Máxima, dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA). Ia menyatakan, program ini merupakan contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Selain itu, Queen Máxima juga mengunjungi rumah rendah emisi yang dibiayai dengan skema KPR Subsidi. Queen Máxima juga melakukan dialog dengan para debitur KPR Subsidi BTN, yakni Mursidi yang bekerja sebagai tukang bubur, Aisyah yang berkarier sebagai tenaga kesehatan, dan Fahrudin, pekerja di bengkel. Queen juga meninjau langsung akad massal KPR Subsidi bagi berbagai golongan pekerja, termasuk pekerja informal seperti supir taksi dan pengusaha barang bekas.

Editorial Team