Pacu Ekspor UMKM, Bank Mandiri Fasilitasi Kredit Capai Rp1 T Ke LPEI

- LPEI dan Bank Mandiri berkolaborasi fasilitasi kredit UMKM hingga Rp1 triliun untuk ekspor.
- Penyaluran kredit jangka pendek dan Treasury Line dioptimalkan untuk pembiayaan ekspor bernilai tambah tinggi.
- Bank Mandiri fokus pada penguatan peran UMKM dalam ekspor, dengan harapan mendorong lahirnya eksportir baru dari sektor UMKM.
Jakarta, FORTUNE - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melakukan kemitraan strategis dengan Bank Mandiri terkait penyaluran kredit jangka pendek, fasilitas treasury line, penjaminan kredit bagi pelaku usaha berorientasi ekspor, serta pengembangan kapasitas UMKM agar mampu bersaing di pasar global.
Adapun, penyaluran kredit jangka pendek ini memiliki limit Rp1 triliun dan fasilitas treasury line dengan kredit ekuivalen limit sebesar Rp3,6 juta.
Plt. Direktur Pelaksana Keuangan, Operasional, dan Teknologi Informasi LPEI Anwar Harsono mengatakan, fasilitas kredit jangka pendek dan treasury line dioptimalkan untuk mengakselerasi pembiayaan ekspor bernilai tambah tinggi.
Anwar menjelaskan, perjanjian ini juga memungkinkan LPEI memberikan penjaminan atas fasilitas pembiayaan yang disalurkan Bank Mandiri, baik dalam bentuk pembiayaan modal kerja maupun pembiayaan Investasi, kepada nasabah Bank Mandiri yang memiliki orientasi ekspor.
“Penjaminan kredit oleh LPEI memberikan keuntungan struktural bagi Bank Mandiri dalam pengelolaan risiko pembiayaan. Hal ini karena pembiayaan yang dijamin oleh LPEI akan memiliki bobot Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar 0 persen. Dengan demikian, aset produktif yang dibiayai akan tercatat sebagai berkualitas lancer," kata Anwar melalui siaran pers yang diterima Fortune Indonesia, Senin (2/6).
Skema ini juga diyakini dapat meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha untuk melakukan ekspansi ekspor ke pasar internasional.
Senior EVP Bank Mandiri Dadang Ramadhan menambahkan, pemberian fasilitas tersebit akan menambah portofolio Bank Mandiri dalam menyalurkan pembiayaan ke UMKM.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong lahirnya eksportir-eksportir baru dari sector UMKM," ujar dia.
Hingga 2024, kredit usaha mikro perseroan mencapai Rp26,9 triliun dengan kredit usaha rakyat senilai Rp63,9 triliun.
Bank Mandiri menilai penguatan peran UMKM dalam ekspor merupakan langkah penting, di tengah situasi ketidakpastian global, sehingga diperlukan dukungan berkelanjutan dari sisi kapasitas dan modal kerja. Program ini juga terintegrasi dengan target pemerintah untuk memperluas kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional yang saat ini masih di bawah 15 persen.
Selain lewat fasilitas kredit, Bank Mandiri dan Indonesia Eximbank akan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM di 12 titik lokasi region Bank Mandiri. Hingga saat ini telah berjalan 4 kelas yang telah diselenggarakan di Jakarta, Garut dan Bogor dengan jumlah peserta 113 UKM yang memiliki komoditas fashion, kerajinan, makanan minuman, dan lainnya.