Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan optimismenya perihal ikhtiar pemulihan yang berhasil membawa perekonomian Indonesia kembali menuju sebelum era sebelum pandemi COVID-19. Bahkan, laju pemulihan saat ini juga relatif cepat ketimbang krisis ekonomi 1998.
“Kami melihat recovery pace cukup baik meskipun kuartal ketiga dengan adanya varian Delta sempat terkoreksi. Dari tadinya di atas 7 persen (kuartal kedua), menjadi 3,5 persen. Namun, kalau kita lihat Indonesia adalah negara yang GDP-nya mampu untuk kembali ke pre COVID-19 level secara cepat,” kata Sri Mulyani dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges secara daring, Rabu (15/12). Sebagai pembanding, dia menyebut Filipina dan Malaysia yang belum kembali ke capaian pra-pandemi.
Pernyataan Sri Mulyani didukung data apik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) pada kuartal ketiga 2021 diukur atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.325,4 triliun, yang pada periode sama 2020 sebesar Rp4.175,9 triliun.
Jika dibandingkan dengan progres pemulihan dari krisis Asia 1997-1998, krisis kali ini lebih cepat diatasi. Indonesia hanya membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk membalikkan perekonomiannya ke era sebelum wabah, dan 4 tahun pada masa malaise lebih dari dua dekade lalu.