Strategi Permata Bank Pacu Pertumbuhan Transaksi Kartu Kredit Melalui Travel Fair

- Permata Bank menggelar travel fair dengan Japan Airlines untuk memacu bisnis kartu kreditnya
- Jepang dipilih karena tren positif kunjungan wisatawan Indonesia, dengan diskon dan promo menarik dari Permata Bank
Jakarta, FORTUNE - Permata Bank mendorong pertumbuban bisnis kartu kredit, salah satunya dengan menggelar travel fair kolaborasi dengan Japan Airlines untuk menarik nasabah yang ingin berwisata ke Jepang.
Glenn Ranti, Division Head Corporate Communications Permata Bank mengatakan travel fair ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Permata Bank untuk menghadirkan solusi perjalanan yang lengkap dan bernilai tambah.
"Melalui kegiatan ini, kami berupaya berkontribusi lebih jauh mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami berharap masyarakat bisa mendapatkan kenyamanan dalam bertransaksi untuk berlibur," ujar Glenn, Selasa (18/7).
Destinasi Jepang dipilih karena terus menunjukkan tren yang positif. Berdasarkan data dari Japan National Tourism Organization (JNTO), tercatat 284.600 wisatawan Indonesia mengunjungi Jepang pada Januari–Mei 2025, meningkat 28,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara tahunan, jumlah kunjungan dari Indonesia ke Jepang tumbuh 26,7 persen.
Sementara itu, data internal Permata Bank menunjukkan peningkatan transaksi pembelian paket wisata dan tiket ke Jepang mencapai 70 persen selama 2024. Tren ini bahkan terjadi di tengah penurunan jumlah wisatawan Indonesia ke luar negeri sebesar 6,52 persen menurut data BPS Mei 2025.
Maka dari itu, Permata Bank optimistis ajang ini dapat memantik keinginan masyarat untuk berlibur dengan menggunakan kartu kredit Pemata Bank, dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan seperti diskon Rp11,5 juta dengan cicilan nol persen dengan kartu kredit Permata Bank. Selain itu ada sejumlah promo dan cashback yang ditawarkan guna menggenjot kinerja kartu kredit.
Permata Bank mencatat pertumbuhan kartu kredit hingga April 2025 mencapai enam persen secara tahunan, dengan jumlah transaksi tumbuh 12 persen.