FINANCE

Dilema: Simpan Uang Dimakan Rayap, Menabung di Bank Tak Dapat Bunga

Bunga tabungan 0% diyakini bersifat sementara.

Dilema: Simpan Uang Dimakan Rayap, Menabung di Bank Tak Dapat BungaSamin memeriksa uang miliknya yang rusak dimakan rayap saat mendatangi Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9)/Antarafoto Mohammad Ayudha/aww
15 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan fenomena uang simpanan milik Samin (53) seorang penjaga sekolah di SDN Lojiwetan, Solo yang dimakan rayap. Benar saja, uang tersebut bukan disimpan di bank melainkan hanya di celengan plastik dan sebuah kardus.

Diberitakan Antara, Samin telah membawa uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 yang rusak dimakan rayap ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, pada Selasa (13/9). Total uang yang sudah rusak dimakan rayap itu tercatat senilai hampir Rp50 juta. Kedatangannya ke Kantor Perwakilan BI Solo hanya ingin memastikan dan berharap uangnya dapat ditukar dengan yang baru.

Menanggapi hal tersebut Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan, masyarakat bisa menukarkan uang rusak/cacat ke Bank Indonesia (BI). Namun, penukaran harus memenuhi persyaratan seperti tanda keaslian fisik uang kertas masih dapat dikenali dan sisa fisik uang kertas sebesar dua pertiga atau 2/3 dari ukuran aslinya.

Bunga 0 persen bersifat sementara

Samin memeriksa uang miliknya yang rusak dimakan rayap saat mendatangi Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9)/Antarafoto Mohammad Ayudha/aww

Tentu fenomena Samin tersebut cukup memprihatinkan. Di satu sisi, menyimpan uang di rumah memiliki risiko tinggi. Namun, menyimpan uang di bank pun tak menjanjikan keuntungan yang signifikan.

Seperti diketahui, sebagian bank kini tidak memberikan bunga (0 persen) tabungan pada nilai tertentu. Sedangkan, potongan biaya administrasi bulanan akan diambil rutin dari tabungan. Artinya, jika tak ditambah oleh nasabah, saldo tabungan di bank bukannya bertambah oleh bunga, justru akan menyusut oleh potongan biaya administrasi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso menilai, bunga tabungan 0 persen di bank hanya bersifat sementara saat pandemi Covid-19 yang menekan penyaluran kredit perbankan. Saat kredit mulai menggeliat, tentu perbankan kembali membutuhkan pemupukan likuiditas. Seperti diketahui, bunga tabungan di sejumlah bank kini berada pada kisaran 0 persen.

“Percayalah bahwa itu hanya sementara karena melimpahnya uang yang ditaruh di perbankan, tetapi begitu ekonomi pulih, kredit tumbuh lagi, dan masyarakat mulai menarik duitnya di bank, maka akan terjadi peningkatan kebutuhan likuiditas maka nanti tabungan akan naik bunganya,” kata Sunarso dalam Public Expose secara virtual di Jakarta, Rabu (14/9).

Selain itu, pria dengan hobi sepak bola ini juga menilai terdapat tiga faktor yang mendorong peningkatan bunga simpanan. Pertama ialah pemulihan ekonomi, kedua inflasi dan ketiga ialah kebijakan Giro Wajib Minimun (GWM). 

Berkurangnya daya tarik tabungan

ilustrasi BRI
ilustrasi BRI (pinterest.com/Masdar Budi Santoso)

Related Topics