Ini Strategi Bank Jago Pacu Penyaluran Kredit Digital
Kolaborasi dari fintech hingga multifinance.
![Ini Strategi Bank Jago Pacu Penyaluran Kredit Digital](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20230720%2Fwhatsapp-image-2023-07-20-at-155627-9fa58b753bcb97a82fbdb0a40f4a679b-163ac5505927a7e7ad861f76b71a23f6.jpg%3Fwidth%3D990%26height%3D660%26format%3Davif&w=2048&q=75)
Jakarta, FORTUNE – Bank Jago terus memperkuat prinsip kolaborasi dalam bisnis. Hal ini sebagai upaya untuk memacu kredit digital yang dimiliki. Seperti diketahui, fungsi utama perbankan sejatinya ada tiga, yakni untuk menyimpan dana (saving), memindahkan dana (payment dan transfer) dan menyalurkan kembali dana menjadi kredit.
Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago, Andy Djiwandono menyatakan bahwa saat ini tren bisnis perbankan telah berubah. Di masa lalu, bank memperluas layanan nasabah dengan membangun jaringan kantor cabang dan semua layanan nasabah nyaris dikerjakan sendiri. Strategi brick and mortar ini tentu berimplikasi pada tingginya jumlah karyawan dan biaya operasional. Dengan konteks seperti itu, bank bakal sulit berkompetisi. Butuh investasi dan modal besar untuk meningkatkan skala bisnis agar bisa ikut menggerakkan ekonomi. Untuk itu, Bank Jago menerapkan strategi kolaborasi sebagai basis untuk pertumbuhan bisnis khususnya kredit digital.
Andy menjelaskan, adopsi teknologi dan menjamurnya platform digital membuat bank mampu untuk memperluas pangsa pasar tanpa harus bangun ratusan kantor cabang dan rekrut ribuan tenaga kerja. Bahkan, bank kecil sekalipun tidak perlu mengikuti peta jalan bank besar untuk menjadi besar.
“Kuncinya terletak pada kolaborasi dan kemampuan bank tertanam dalam suatu ekosistem. Fungsi dasar sebuah bank tetap bisa dijalankan secara minimalis berkat teknologi dan dukungan ekosistem,” kata Andy dalam forum diskusi di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, (20/7) 2023.
Kolaborasi dari fintech hingga multifinance
![](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20230614%2Fshutterstock-2224766751-926a161c6419512d711089538c80ac70-9680cd8c8836766e67ca4f65464b0f21.jpg%3Fwidth%3D570%26height%3D380%26format%3Davif&w=1200&q=75)
Berbekal prinsip itu, Andy menegaskan, Bank Jago saat ini memilih strategi penyaluran kredit melalui kolaborasi atau partnership lending dengan berbagai mitra atau partner. Seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan financial technology (fintech), multifinance, dan lembaga keuangan lainnya.
“Inilah cara kami dalam berkontribusi menggerakkan ekonomi. Kami melihat kolaborasi adalah cara yang efektif untuk membantu memberikan pembiayaan kepada nasabah secara cepat dengan risiko terukur,” katanya.
Saat ini, Bank Jago juga telah berkolaborasi dengan PT BFI Finance Tbk (BFIN), salah satu multifinance terkemuka. Kedua institusi ini baru saja melakukan kerjasama pembiayaan (joint financing) senilai Rp2 triliun. Selain kerjasama pembiayaan, BFIN dan Jago juga menjajaki berbagai peluang kolaborasi lain yang saling menguntungkan. Antara lain kemudahan dalam hal pembukaan rekening.
Kredit Bank Jago tumbuh 76%
![](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20210809%2Fpic-optimalkan-fungsi-bank-jagodok-bank-jago-a430e06de5ce438d499c2e4063d60fd6-62c8bfa993c9f2902d3141a0fb50e504.jpg%3Fwidth%3D570%26height%3D380%26format%3Davif&w=1200&q=75)
Berkat strategi penyaluran kredit melalui kolaborasi, sampai kuartal I-2023, penyaluran kredit Bank Jago mencapai Rp 10,84 triliun, tumbuh 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,15 triliun.
“Kami juga melihat kebutuhan pembiayaan masih besar dan terdapat segmen yang belum terlayani. Maka itu, kami sedang mengkaji dan mengembangkan produk/layanan pembiayaan berbasis aplikasi,” katanya.
Jauh sebelum BFIN, Jago sudah lebih dulu berkolaborasi dengan ekosistem GOTO melalui integrasi aplikasi. Kerjasama ini akan terus diperluas sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pengguna. Partner strategis lainnya dengan aplikasi reksadana onliine Bibit.ID dan Stockbit.