FINANCE

Korban Penipuan Online Capai 130 Ribu, Ini Tips Menghindarinya

Tingkatkan keamanan, Kredivo yakin kasus penipuan turun.

Korban Penipuan Online Capai 130 Ribu, Ini Tips Menghindarinyailustrasi pinjol (unsplash.com/Kenny Eliason)
15 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat jumlah korban penipuan online mencapai 130.000 orang pada 2022 lalu. Angka ini meningkat apabila dibandingkan pada 2021 yang hanya berjumlah 115.756 kasus. Tingginya jumlah kasus ini salah satunya dipicu oleh masih rendahnya indeks literasi digital di Indonesia yang hanya sebesar 3,54 poin dari skala 1-5 poin.

Tak dipungkiri, potensi penipuan saat bertransaksi digital semakin meningkat seiring dengan tren belanja online yang saat ini kian menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Data menunjukkan bahwa sebanyak 84,3 persen pengguna memilih untuk menggunakan dompet digital sebagai pilihan pembayaran saat berbelanja online, diikuti oleh penggunaan Paylater sebanyak 45,9 persen.

SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan, kebiasaan belanja online masyarakat yang diikuti dengan semakin meningkatnya transaksi digital, perlu diimbangi dengan pemahaman masyarakat tentang cara bertransaksi digital yang aman.

”Terlebih jika mengingat saat ini modus penipuan transaksi digital pun semakin beragam. Hal ini lantas menjadi tantangan industri yang memerlukan langkah serius dan kolaborasi dari masyarakat, pelaku industri, hingga pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, terutama melihat dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat modus penipuan ini pun semakin masif,” kata Indina melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (15/8).

Tingkatkan keamanan dan kampanye, Kredivo yakin kasus penipuan turun 30%

Kredivo Holdings. (Kredivo Holdings)

Sebagai langkah preventif dari modus penipuan yang dapat berujung pada peretasan akun pengguna, sebagai penyedia layanan pinjaman digital, Kredivo juga meningkatkan level keamanannya sehingga memiliki level keamanan setara dengan bank.

Selain itu, Kredivo juga menerapkan metode otentikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi, yang melibatkan penggunaan PIN dan OTP sebagai langkah-langkah keamanan tambahan. Tidak kalah penting, sejak awal berdiri, Kredivo juga telah melakukan enkripsi data pengguna, sehingga informasi tersebut tidak dapat diakses oleh pihak dalam dan luar tanpa otorisasi yang kuat.

Di sisi lain, Kredivo juga terus berinovasi dan berinvestasi pada teknologi canggih yang mutakhir untuk memastikan bahwa sistem keamanan yang dimiliki Kredivo terus terbaharui, memenuhi standar  dan aman dari peretasan.

Selain penguatan dari sistem keamanan secara internal, Kredivo juga telah meluncurkan kampanye #AutoMikir yang diperuntukkan untuk setiap pengguna. Melalui kampanye ini, Kredivo  menargetkan berkurangnya kasus penipuan hingga lebih dari 30 persen. Beberapa modus penipuan yang sering ditemui oleh pengguna Kredivo termasuk penawaran Flexi Card, penukaran poin Kredivo, dan hadiah giveaway palsu.

Ini tips transaksi digital secara aman

llustrasi SMS Banking. Shutterstock/ChunnapaStudio.
llustrasi SMS Banking. Shutterstock/ChunnapaStudio.

Related Topics