FINANCE

Mulai Melandai, Restrukturisasi Kredit BRI Capai Rp144,27 triliun

BRI terus bukukan pencadangan.

Mulai Melandai, Restrukturisasi Kredit BRI Capai Rp144,27 triliunBRI Tower. (Dok. BRI)
25 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) mencatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 yang saat ini terus menurun secara gradual. 

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan hingga akhir kuartal I-2022 restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 tercatat senilai Rp144,27 triliun. 

"Telah turun sebesar Rp103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 248,02 triliun," kata Sunarso melalui konferensi video di Jakarta, Senin (25/4).

BRI terus bukukan pencadangan

BRI juga menyediakan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko ke depan dengan NPL Coverage sebesar 276,0 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir Maret 2021 sebesar 231,17 persen.  

Sunarso menjelaskan, alasan BRI menyiapkan pencadangan yang sangat memadai tersebut adalah demi mengantisipasi risiko ketidakpastian kondisi perekonomian. 

"Karena adanya perang Rusia–Ukraina, inflasi, serta potensi kenaikan suku bunga yang akan terus dilanjutkan oleh The Fed,” katanya. 

OJK catat restrukturisasi melandai

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah outstanding restrukturisasi kredit perbankan mencapai Rp663 triliun hingga akhir 2021. 

Nilai tersebut telah menjangkau 4,08 juta debitur yang usahanya terdampak pandemi Covid-19.   

Dari nilai tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana, mengatakan potensi gagal bayar debitur dari program restrukturisasi bisa mencapai 5 persen.   

Sedangkan hingga akhir 2021, rasio kredit macet atau level Non Performing Loan (NPL) perbankan sudah mulai membaik pada 3 persen, meski sempat naik hingga 3,35 persen pada Juli 2021.

Related Topics