FINANCE

Porsi Pembayaran Kartu Contactless Visa di Indonesia Capai 33%

Penggunaan uang tunai di masyarakat menurun.

Porsi Pembayaran Kartu Contactless Visa di Indonesia Capai 33%Ilustrasi Visa Contactless/Shutterstock Alexandru Nika
19 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Seiring dengan perkembangan teknologi, pembayaran menggunakan Kartu Contactless Visa Indonesia mencapai 33 persen pada 2023. 

Kartu contactless Visa sudah cukup lama tersedia dan diterima di beragam jenis kategori merchant seperti toko, cafe makanan minuman, pengisian bahan bakar hingga hiburan di Tanah Air. 

"Masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan pembayaran nontunai, yang menandakan keberlanjutan pergeseran menuju masyarakat yang mengutamakan transaksi digital. Transisi ini didorong oleh semakin diterimanya berbagai metode pembayaran digital di berbagai jenis merchant," kata Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, di Jakarta, Selasa (19/3).

Penggunaan uang tunai di masyarakat menurun

ilustrasi belanja
ilustrasi belanja (unsplash.com/freestocks)

Dalam konteks lain, penggunaan uang tunai di tengah masyarakat mengalami penurunan menjadi 80 persen tahun lalu. Persentase tersebut lebih kecil dari catatan tahun sebelumnya yang mencapai 84 persen. 

Di sisi lain, porsi pembayaran melalui dompet digital terus mengalami peningkatan hingga mencapai 92 persen.

Pergeseran ke digital ini semakin terasa karena semakin banyak orang yang menggunakan berbagai mode opsi pembayaran nontunai, terutama dalam dompet digital.  

Perilaku nontunai di negara ini didorong oleh generasi muda dari segmen Gen Z pada level 76 persen dan Gen Y sebesar 69 persen. 

"Hampir 3 dari 5 orang di antaranya telah berhasil mengadopsi gaya hidup cashless. Para konsumen ini telah berhasil tidak menggunakan uang tunai selama 10 hari," kata Riko. 

Pergeseran ini juga sejalan dengan meningkatnya penerimaan pedagang/merchant terhadap pembayaran nontunai, terutama pada sektor-sektor seperti makanan dan minuman sebesar 82 persen, pembelian di toko serba ada 81 persen dan transaksi di supermarket sebesar 77 persen.

Related Topics