Transaksi Mobile Banking Tumbuh 27,8%, Bagaimana dengan ATM?
Transaksi kartu ATM tumbuh 34,8%.
Jakarta, FORTUNE - Transaksi keuangan digital di dalam tercatat terus mengalami kenaikan. Hal ini ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga Juli 2022 nilai transaksi digital banking meningkat 27,82 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp4.359,7 triliun. "Hal ini sejalan dengan normalisasi mobilitas di masyarakat," kata Gubernur BI Perry Warjio melalui keterangan resmi dikutip di Jakarta, Rabu (24/8).
Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Juli 2022 juga umbuh 39,76 persen (yoy) mencapai Rp35,5 triliun.
Transaksi kartu ATM tumbuh 34,8%
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga masih mengalami peningkatan 34,87 persen (yoy) menjadi Rp739,4 triliun pada Juli 2022.
Perry menyatakan, untuk mendorong implementasi layanan sistem pembayaran yang memenuhi prinsip integrasi dan interkoneksi, BI terus memperkuat persiapan implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik serta Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).
Tak hanya itu, BI juga terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan K/L Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD). Hal tersebut dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Uang kartal tumbuh 7,08%
Di sisi lain, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juli 2022 tercatat masih meningkat 7,08 persen (yoy) mencapai Rp913,3 triliun.
Meski transaksi digital terus meningkat, Perry memastikan ketersediaan uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI. BI juga senantiasa melakukan edukasi melalui penyelenggaraan program Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, termasuk edukasi atas uang Rupiah Tahun Emisi 2022.