Tumbuh 25,2%, Bank Mandiri Catat Laba Rp12,6 Triliun di Kuartal I-2023
Ditopang ritel, kredit Bank Mandiri tumbuh 12,36%.

18 April 2023
Jakarta, FORTUNE - Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 mencapai Rp12,6 triliun. Laba tersebut tumbuh 25,2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Di sisi lain, Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 24,6 persen atau naik 241 basis poin (bps) secara YoY. Sementara posisi net interest margin (NIM) konsolidasi terjaga solid di level 5,40 persen.
Ditopang ritel, kredit Bank Mandiri tumbuh 12,36%

Kinerja yang positif juga ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai sebesar 12,36 YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun. Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari semakin membaiknya fundamental ekonomi Indonesia yang solid.
“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan melalui konferensi video di Jakarta, Selasa (18/4).
Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen. Salah satunya antara lain kredit wholesale yang berhasil meningkat 9,09 persen secara YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp599 triliun serta kredit ritel yang meningkat 11,92 persen YoY dengan realisasi mencapai Rp327 triliun.
Darmawan menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,70 persen per Maret 2023, turun dari 2,74 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337 persen secara bank only.
Didorong CASA, DPK Bank Mandiri tumbuh 9,62%

Di sisi lain, total Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri tumbuh positif 9,62 persen YoY menjadi Rp 1.391,14 triliun di akhir kuartal I 2023. DPK itu ditopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 9,7 persen YoY menjadi Rp549 triliun secara konsolidasi.
Darmawan menjelaskan, pertumbuhan kinerja DPK tersebut juga didorong oleh serangkaian inovasi dan strategi digital Bank Mandiri. Salah satunya melalui Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola hampir 600 juta transaksi hingga kuartal I 2023, meningkat 45 persen secara YoY dengan jumlah pengunduh menembus 25 juta sejak diluncurkan.
“Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” imbuh Darmawan.
Pada saat yang sama, berkat pemanfaatan Kopra by Mandiri tren pertumbuhan dana giro Bank Mandiri pun ikut menanjak. Hingga akhir Kuartal I 2023, total dana giro Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil tumbuh signifikan sebesar 23,2 persen secara tahunan mencapai Rp483 triliun .
Melalui digitalisasi layanan yang menyeluruh kepada nasabah, rasio dana murah atau current account saving account (CASA) bank only Bank Mandiri kini telah menyentuh 79,2 persen per Maret 2023 naik 422 bps secara YoY. Posisi tersebut merupakan yang level tertinggi sejak Bank Mandiri didirikan.