Tumbuh 9,4%, Bank Sampoerna Catatkan Laba Rp42 Miliar
Bank Sampoerna bidik kredit Rp8,4 triliun di 2021
Jakarta,FORTUNE – Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) hingga kuartal III-2021 membukukan laba bersih senilai Rp42 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 9,4 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Sampoerna, Ali Rukmijah menjelaskan, kinerja ini dicapai dengan dukungan pendapatan operasional non-bunga yang mencapai Rp30 miliar atau meningkat sebesar 94 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Bank Sampoerna berkomitmen untuk terus bertransformasi secara digital dan terus memutakhirkan layanan perbankan digital agar mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka, termasuk UMKM," kata Ali melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (16/11).
Transaksi digital Bank Sampoerna tumbuh kuat
Bank Sampoerna juga mencatatkan jumlah transaksi digital hingga 23,8 juta transaksi pada September 2021. Raihan tersebut menurut Ali meningkat hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan jumlah transaksi pada sembilan bulan pertama tahun 2020.
"Di samping layanan internet banking, mobile banking, digital lending dan virtual account, Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar," kata Henky Suryaputra, Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis, melengkapi.
Adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di banyak wilayah di Indonesia hingga kuartal III 2021, tidak dapat dihindari mempengaruhi jumlah transaksi. Pihaknya juga terus mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Bank Sampoerna bidik kredit Rp8,4 triliun di 2021
Untuk penyaluran kredit Bank Sampoerna telah mencapai Rp 7,9 triliun pada akhir September 2021. Raihan tersebut turun 5,48 persen (yoy). Meski demikian, pihaknya membidik penyaluran kredit senilai Rp 8,4 triliun pada akhir tahun 2021. Untuk kredit UMKM Bank Sampoerna juga mencapai Rp 3,65 triliun.
Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto dapat dijaga pada level 2,9 persen. Sedangkan untuk beban penyisihan penurunan nilai kredit yang dilakukan pada 9 bulan pertama tahun 2021 juga mencapai Rp 171 miliar atau meningkat 22 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Hal ini menjadikan rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap total aset produktif meningkat 76 basis poin menjadi 3,74 persen pada akhir September 2021.
Aset Bank Sampoerna capai Rp12,15 triliun
Bank Sampoerna hingga kuartal III-2021 membukukan aset senilai Rp12,15 triliun. Raihan tersebut tumbuh 4,64 persen (yoy). Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) miliknya mencapai Rp9,84 triliun atau tumbuh tipis 1,49 persen (yoy).
Nilai DPK Bank Sampoerna tercatat paling tinggi berasal dari deposito senilai Rp7,83 triliun. Disusul oleh tabungan senilai Rp1,36 triliun serta giro senilai Rp643 miliar.