FINANCE

Tumbuh Kuat, BNI Bukukan Laba Rp 10,89 triliun di 2021 

Pendapatan operasional jadi penopang laba BNI.

Tumbuh Kuat, BNI Bukukan Laba Rp 10,89 triliun di 2021 Direksi Bank BNI 2022, Dok Istimewa
26 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Perolehan laba PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tercatat mengalami peningkatan signifikan di tahun buku 2021. Bank berlogo 46 ini berhasil membukukan laba bersih Rp 10,89 triliun. Raihan tersebut tumbuh 232,2 persen secara year on year (yoy) dari profit tahun 2020 yang hanya Rp 3,28 triliun. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, pencapaian laba ini didorong dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8 persen (yoy) yang mencapai Rp31,06 triliun. 

"Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi," kata Royke dalam konfrensi video Paparan Kinerja Full Year 2021 BNI di Jakarta, Rabu (26/1).

Kredit BNI tumbuh 5,3%

Peningkatan pendapatan operasional bank, lanjut Royke, dihasilkan dari pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3 persen yoy menjadi Rp 582,44 triliun. 

Sementara itu, untuk Net Interest Margin (NIM) juga masih kuat di level 4,7 persen. Serta pendapatan berbasis komisi (FBI) yang pada akhir tahun 2021 tercatat tumbuh 12,8 persen (yoy). “Kami pun sepenuhnya memahami bahwa ada ruang untuk peningkatan lebih baik lagi depan,” kata Royke.

Kredit korporasi jadi penopang pertumbuhan kredit BNI

Royke melanjutkan, pendorong utama kredit BNI selama tahun 2021 ialah sektor business banking, terutama pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 7,6 persen yoy menjadi Rp 180,4 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan kredit di sektor business banking tumbuh 4,5 persen yoy menjadi Rp 482,4 triliun. 

Pertumbuhan juga terjadi pada kredit segmen kecil yang tumbuh 12,9 persen (yoy) dengan nilai kredit Rp 95,8 triliun. Pada sektor konsumer, pertumbuhan kredit terbesar terjadi di kredit payroll, yaitu naik 18,3 persen (yoy) menjadi Rp 35,8 triliun. 

Kemudian untuk kredit kepemilikan rumah BNI (mortgage) juga tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp 49,6 triliun. Secara keseluruhan kredit konsumer BNI mampu tumbuh 10,1 persen (yoy) menjadi Rp 99 triliun.

Related Topics