FINANCE

Zurich Syariah Luncurkan Asuransi Parametrik Cuaca untuk Petani

Penerapan awal, asuransi lindungi 1.500 petani kopi di Aceh.

Zurich Syariah Luncurkan Asuransi Parametrik Cuaca untuk PetaniPeresmian nama Zurich Asuransi Indonesia. Dok/Zurich Asuransi Indonesia
06 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE- PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) meluncurkan Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Syariah. Asuransi tersebut dapat memberi manfaat pertanggungan dengan parameter cuaca yang telah ditentukan.

Parameter cuaca tersebut mencakup curah hujan, suhu, kecepatan angin atau gempa yang dan mengindikasikan terjadinya resiko yang merugikan. 

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengatakan, cuaca ekstrim dapat menimbulkan kerugian finansial bagi petani. Dengan demikian, pembayaran manfaat klaim kepada petani dilakukan secara otomatis berdasarkan data cuaca aktual dan tidak memerlukan pengajuan klaim asuransi sebelumnya. 

Dengan begitu, Asuransi Parametrik Syariah ini akan membantu petani kopi mengelola risiko melalui pertanggungan asuransi yang dibuat khusus untuk kondisi curah hujan yang tinggi atau kondisi kekeringan selama tahap perkembangan tanaman kopi.

"Apalagi, tanaman paling rentan terhadap guncangan cuaca," kata Hilman melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (6/10).

Lindungi 1.500 petani kopi di Aceh

Biji kopi pilihan.
Biji kopi pilihan. (Pixabay/Gedsarts)

Tahap awal, Zurich Syariah melindungi lebih dari 1.500 petani kopi di Aceh sebagai salah satu wilayah produsen kopi terbesar di tanah air. Hilman menyebut, asuransi parametrik ini adalah jenis asuransi perlindungan cuaca pertama bagi petani kopi yang hadir di Indonesia yang dikelola dengan prinsip Syariah.  

Asuransi Parametrik ini dibangun dengan kerja sama Blue Marble Microinsurance yang telah memiliki pengalaman mengembangkan produk asuransi parametrik di berbagai negara khususnya untuk asuransi parametrik tanaman kopi. 

"Kolaborasi ini dirancang untuk menghadirkan perlindungan yang tepat guna dan tepat sasaran, dengan berbasis prinsip syariah. Manfaat yang ditawarkan kepada petani telah melalui perhitungan yang mendalam akan berbagai kemungkinan risiko cuaca dan kebutuhan proteksinya," kata Hilman.

Industri kopi berdayakan 1,86 juta keluarga

Mentan, Syahrul Yasin Limpo, saat mengunjungi pembibitan tanaman kopi, di Garut..
Mentan, Syahrul Yasin Limpo, saat mengunjungi pembibitan tanaman kopi, di Garut.. (dok. kementan)

Related Topics