Transaksi Mata Uang Lokal RI ke 6 Negara ASEAN Naik 112%

- Transaksi mata uang lokal RI ke 6 negara ASEAN naik 112% (YoY) mencapai US$14,1 miliar atau sekitar Rp233 triliun.
- Jumlah nasabah pengguna LCT meningkat menjadi rata-rata 7.568 per bulan pada Juni 2025, dibandingkan 5.020 per bulan pada 2024.
- BI, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand sepakati harmonisasi LCT Operational Guidelines yang kini menjadi acuan regional untuk operasi lebih terstandar dan transparan.
Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi mata uang lokal dalam transaksi lintas batas atau Local Currency Transaction (LCT) Indonesia ke 6 negara ASEAN naik 112 persen (YoY) mencapai US$14,1 miliar (ekivalen) atau sekitar Rp233 triliun. Bahkan, angka ini juga setara dengan 87 persen dari total transaksi sepanjang 2024 yang mencapai US$16,28 miliar (ekivalen).
“Pemanfaatan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan dapat memperkuat ketahanan makroekonomi nasional sekaligus mengurangi kerentanan terhadap gejolak nilai tukar global,” kata Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta melalui keterangan resmi di Jakarta, (18/9).
Pengguna LCT tembus 7.568, RI perkuat kerja sama ASEAN

Filianingsih menjelaskan, jumlah nasabah pengguna LCT juga meningkat menjadi rata-rata 7.568 per bulan pada Juni 2025, dibandingkan 5.020 per bulan pada 2024. Untuk itu, Indonesia dan negara-negara ASEAN terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas.
“Inisiatif ini berperan penting dalam mendorong arus perdagangan dan investasi yang lebih efisien, mengurangi risiko volatilitas nilai tukar, dan mendukung upaya pendalaman pasar keuangan. Sehingga integrasi keuangan dan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berkelanjutan dan inklusif dapat tercapai,” kata wanita yang akrab dipanggil Fili.
Inisiatif ini resmi diimplementasikan Indonesia pada 2018 dan sejak itu berkembang pesat hingga melibatkan enam negara mitra. Antara lain, China, Jepang, Thailand, Malaysia, Korea Selatan dan Uni Emirat Arab (UEA).
BI, Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand sepakati harmonisasi LCT

Untuk meningkatkan konsistensi dan skalabilitas, Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand juga telah menyepakati harmonisasi LCT Operational Guidelines yang kini menjadi acuan regional, sehingga operasi lebih terstandar, transparan, dan memudahkan negosiasi antarnegara ASEAN.
Dalam kesempatan Joint ASEAN LCT Campaign di Yogyakarta (18/9), Direktur Departemen Internasional Bank of Thailand, Nithiwadee Soontornpoch, menekankan bahwa dengan besarnya porsi perdagangan internasional Thailand bersama negara-negara ASEAN, potensi peningkatan penggunaan mata uang lokal masih sangat besar.
Pandangan ini diperkuat oleh Asisten Gubernur Bank Negara Malaysia, Mohamad Ali Iqbal Abdul Khalid yang menyampaikan bahwa kolaborasi erat antar bank sentral telah mendorong tren peningkatan penggunaan mata uang lokal. Apalagi dalam perdagangan bilateral, dan ke depan akan menjadi katalis pertumbuhan kawasan.