Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu

Intinya sih...

  • BTN mencatatkan laba bersih Rp2,5 triliun atau tumbuh 13,72% dari tahun sebelumnya.

  • Kredit dan pembiayaan tembus 8,02%, DPK naik 13,7%, serta aset naik 10,79%.

  • Pertumbuhan kredit didorong oleh permintaan stabil di segmen perumahan dan korporasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (BTN) terus mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid. Hingga akhir Oktober 2025, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,50 triliun atau tumbuh 13,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun, pertumbuhan itu didukung oleh kredit dan pembiayaan sebesar 8,02 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp385,59 triliun. Sejalan dengan itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp423,08 atau naik 13,7 persen dari Rp372,10 triliun pada tahun lalu.

Dengan pertumbuhan kredit serta DPK tersebut, BTN berhasil mencatatkan kenaikan aset sekitar 10,79 persen yoy menjadi Rp503,48 triliun pada Oktober 2025, naik dari Rp454,44 triliun pada Oktober 2024.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa segmen perumahan masih mendominasi penyaluran kredit. Ia optimistis perusahaan mampu menjaga momentum positif tersebut hingga akhir tahun dengan didukung prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik.

"Pertumbuhan kredit tetap on track sejalan dengan permintaan kredit yang terus meningkat stabil, terutama di pasar perumahan tapak menengah ke bawah serta segmen institusi atau korporasi," ujar Nixon dalam keterangan resmi, Rabu (26/11).

Selain ditopang oleh pertumbuhan segmen ritel melalui layanan digital superapp Bale by BTN, penghimpunan DPK BTN juga didorong oleh meningkatnya segmen institusi terutama skala menengah dari sektor perumahan maupun sektor-sektor terkait lainnya.

"Kredit untuk non-perumahan didorong oleh penyaluran ke korporasi yang didominasi sektor real estate, listrik, gas, air dan perdagangan besar,” ujarnya.

Dengan pertumbuhan yang solid tersebut, Nixon pun mengungkapkan pihaknya optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit dan pembiayaan akhir tahun di sekitar 8-10 persen, terutama didukung oleh fokus penyaluran ke sektor perumahan melalui program subsidi pemerintah yakni KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Sejahtera dan Kredit Program Perumahan (KPP).

Editorial Team

EditorEkarina .