Jakarta, FORTUNE - Di tengah perlambatan ekonomi global dan ancaman resesi, peritel barang mewah, Hermes, justru membukukan peningkatan kinerja keuangan. Pembuat tas mewah Birkin itu menikmati pertumbuhan pendapatan di kuartal kedua berkat peningkatan permintaan di pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS). Hermes juga mampu mengungguli para pesaingnya di Cina saat negeri itu melonggarkan lockdown pada Juni silam.
Melansir Reuters, Selasa (2/8), pengecer barang mewah termasuk yang sangat terdampak oleh pembatasan di kota-kota utama Cina seperti Shanghai dan Beijing, sejak pertengahan Maret lalu.
Awal pekan ini, banyak peritel merek mewah melaporkan penurunan penjualan triwulan lebih dari 30 persen di Cina, yang merupakan pasar penting bagi industri. LVMH dan Kering pun tetap berhati-hati dalam menilai laju pemulihan pasar mereka di Cina. Hermes kini lebih optimistis dalam memandang pasar Cina