Lebih lanjut, Ferrari juga menangguhkan bisnis dan produksi kendaraannya di pasar Rusia. CEO Ferrari Benedetto Vigna., mengatakan Ferrari berdiri di samping semua orang di Ukraina yang terkena dampak krisis kemanusiaan ini dan berharap ada soluso.
"Kami berharap untuk segera kembali ke dialog dan solusi damai, kami tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap penderitaan semua orang yang terkena dampak. Pikiran dan dukungan kami pergi ke mereka. Kami memainkan peran kecil kami di samping institusi yang membawa bantuan langsung ke situasi ini," ucap Benedetto Vigna.
Bantuan dana yang diberikan Ferrari akan digunakan mendanai proyek-proyek kemanusiaan internasional yang mendukung Ukraina serta inisiatif lokal yang berfokus pada penerimaan pengungsi di wilayah Italia. Di samping itu, akan digunakan warga Ukraina untuk melarikan diri dari wilayah konflik.
Perang Rusia Ukraina berdampak luas hingga ke sektor otomotif. Sejumlah produsen otomotif global mengentikan produksi di Rusia sesaat setelah negara itu melakukan invasi ke Ukraina.
Sebelumnya, berbagai merek ternama juga sudah menghentikan ekspor ke Rusia. Di sektor makanan dan minuman, Pepsi Co., Coca-Cola Company, Starbucks, dan restoran cepat saji McDonald’s juga menyetop usaha.
Di jajaran merek mewah, produsen jam tangan mewah asal Swiss, Rolex, juga menegaskan sudah menghentikan ekspor ke Rusia. Para triliuner dan orang kaya baru Rusia kini juga harus ke luar negeri untuk mendapatkan merek mewah seperti Chanel, Louis Vuitton, dan Gucci.