Jakarta, FORTUNE - Minat konsumen yang tinggi kembali menghidupkan pasar fesyen mewah, khususnya pakaian dan aksesori seken. Keterlibatan merek tidak dapat dipungkiri. Akan tetapi, dapatkah antusiasme konsumen membuat label fesyen seken premium tetap bertahan di industri?
Berdasar data McKinsey (2021), nilai pasar barang mewah seken berkisar US$25 miliar–US$30 miliar pada 2020. Menurut pengamat, sektor itu akan terus tumbuh 10–15 persen per tahun selama satu dekade ke depan.
Apa faktor pendorongnya? Pertama, perubahan perilaku konsumen dan kedua, keberhasilan platform perdagangan digital.
Tak ayal, menurut para mitra McKinsey, merek-merek fesyen mewah bekas pun mulai kembali menggeliat walau pandemi COVID-19 belum pergi. Ada yang langsung berinvestasi demi menarik minat pasar, tapi ada pula yang masih berhati-hati.
Lantas, bagaimana pergerakan sektor tersebut ke depannya? Lalu seperti apa perilaku konsumennya? Simak ulasan dari riset konsumen McKinsey di Amerika Utara, Uni Eropa, dan Asia berikut.