Anak Usaha LOPI Raih Kontrak Outsourcing 2 Perusahaan, Nilainya Rp33 M

Jakarta, FORTUNE - Anak usaha PT Logisticplus International Tbk (LOPI), PT Wise Manajemen Indonesia (PT WMI), mengamankan kontrak pengadaan dan pengelolaan tenaga kerja baru untuk 2 perusahaan. Nilainya mencapai Rp33,66 miliar.
Corporate Secretary Logisticplus International, Julia Kartini, mengatakan, kontrak baru itu berasal dari PT Pampas Electric dan PT Nextron Teknologi Indonesia. Jangka waktu kontrak itu adalah 1 tahun sejak penandatanganannya pada 5 Desember 2025.
Kontrak tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan aktivitas produksi di lingkungan kedua perusahaan tersebut. "Ruang lingkup kontrak ini yaitu PT Wise Manajemen Indonesia akan mengelola dan menyediakan tenaga kerja PT Pampas Electric dan PT Nextron Teknologi Indonesia sebanyak 441 karyawan," kata Julia dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (8/12).
Dampak dari perolehan kontrak baru itu adalah peningkatan kegiatan operasional dan pendapatan perseroan. Di samping itu, transaksi tersebut tidak berdampak hukum karena sudah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai konteks, PT Pampas Electric merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan perakitan produk elektronik di indonesia. Sementara itu, Nextron Teknologi Indonesia merupakan entitas anak perusahaan tersebut.
Sementara, PT WMI merupakan entitas anak yang LOPI akuisisi pada September 2026. Perseroan mengambil alih 70 persen saham PT WMI, perusahaan dengan lini bisnis di bidang jasa konsultan manajemen dan outsourcing.
Pada 13 Oktober 2025, LOPI baru mengumumkan bahwa PT WMI memenangkan tender pengadaan pramusapa layanan operasional paket B pada 2025. Nilai kontraknya berjumlah Rp42,36 miliar. Jangka waktu kontrak tersebut adalah 12 bulan ditambah 50 hari kalender sejak penandatanganan perjanjian kerja sama.
Dikutip dari IDX Mobile, saham LOPI menguat 8,38 persen ke harga Rp181 pada Senin siang. Volume transaksi atas perdagangan saham LOPI mencapai 20,2 juta saham; dengan nilai transaksi Rp3,65 miliar; dan frekuensi transaksi 1.410 kali.











