Area Produksi Terendam Banjir, Pabrik Indo Kordsa Berhenti Sementara

- Pabrik Indo Kordsa di Citeureup, Bogor, berhenti sementara karena terendam banjir
- Perusahaan sedang melakukan pembersihan dan perbaikan fasilitas untuk memulihkan kegiatan operasional
- Banjir tidak menimbulkan korban jiwa, perusahaan akan mengevaluasi sistem pencegahan banjir
Jakarta, FORTUNE – Emiten dan produsen bahan baku ban, PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) menghentikan sementara semua operasional pabrik. Hal ini disebabkan banjir yang merendam area pabrik perseroan yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/3).
Akibat banjir, perusahaan menyatakan dalam kondisi kahar atau luar biasa. “Dampak Keadaan Kahar belum jelas, dan kami akan menginformasikan kepada seluruh pelanggan dan mitra bisnis kami untuk segera meminimalisir gangguan operasional setelah kerusakan dan dampaknya dinilai dengan baik,” kata manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasi, Rabu (5/3).
Saat ini Perusahaan sedang melakukan pembersihan dan perbaikan fasilitas untuk memulihkan kegiatan operasional. Selain pemulihan operasional, keselamatan karyawan menurut perusahaan merupakan prioritas utama.
Dampak banjir
Perusahaan mengatakan, banjir tidak menimbulkan korban jiwa. “Seluruh karyawan telah dievakuasi dengan aman tanpa korban jiwa. Tim Regu Tanggap Darurat (RTD) telah dikerahkan untuk memastikan keselamatan dan kesiapan kondisi kerja,” ujar manajemen.
Terkait kejadian ini, semua tindakan yang diperlukan telah diambil dan dijalankan, Perseroan akan mengevaluasi sistem pencegahan banjir serta mengembangkan solusi berkelanjutan guna mengurangi risiko serupa.
Indo Kordsa memproduksi benang Nylon 66 dan Polyester HMLS untuk produksi kain ban. Perseroan juga memproduksi benang Nylon 66 dan Polyester HMLS untuk produksi kain ban yang memperkuat kekuatan dan fleksibilitas ban.
Hingga kuartal III 2024, BRAM membukukan pendapatan US$180,25 juta, lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$192,53 juta. Meski begitu, laba bersih perseroan mampu tercatat naik menjadi US$11,30 juta berkat efisiensi dan turunnya komponen beban.
Pada perdagangan hari ini, saham BRAM menguat ke level Rp5.875 dibandingkan pada saat pembukaan di level Rp5.850.