Beban Menyusut, Rugi Waskita (WSKT) Turun Tipis ke Rp2,14 Triliun

- Rugi Waskita Karya turun tipis menjadi Rp2,14 triliun sepanjang semester I-2025, menurun 0,86 persen dari tahun sebelumnya.
- Penurunan beban keuangan mencapai 18,3 persen (YoY), dengan laba bruto naik 14,4 persen (YoY) atau Rp83,1 miliar.
- Pendapatan bersih perseroan terkoreksi 30,63 persen menjadi Rp3,01 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu.
Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil menekan kerugian menjadi Rp2,14 triliun pada semester I 2025. Perbaikan kinerja ini tercapai di tengah pendapatan yang terkoreksi, didorong oleh efektivitas implementasi restrukturisasi keuangan perusahaan.
Penurunan rugi ini didorong oleh efisiensi biaya yang signifikan. Beban keuangan perseroan tercatat turun 18,3 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp1,9 triliun, sementara beban pokok pendapatan berhasil ditekan hingga 37,31 persen menjadi Rp2,44 triliun.
Efisiensi tersebut membuat laba bruto Waskita naik 14,4 persen (YoY) menjadi Rp661,3 miliar. Namun, dari sisi top-line, pendapatan bersih perseroan masih terkoreksi 30,63 persen menjadi Rp3,01 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan Waskita Karya, Wiwi Suprihatno, mengonfirmasi bahwa perbaikan kinerja ini merupakan hasil dari implementasi restrukturisasi keuangan. Sejak Oktober 2024, usulan master restructuring agreement (MRA) terbaru dinyatakan efektif.
"Seperti diketahui, pada tahun lalu perseroan sudah mendapat persetujuan dari 22 kreditur perbankan MRA dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun," kata Wiwi dalam keterangan resmi, Kamis (17/7).
Wiwi menambahkan, efektivitas MRA memberikan fleksibilitas pengelolaan kas sehingga operasionalisasi perusahaan berjalan lebih lancar, termasuk dalam membayar kewajiban kepada vendor. Per Mei 2025, sisa utang vendor Waskita tercatat Rp73 miliar, turun drastis 78,53 persen dari posisi akhir kuartal I-2025 yang mencapai Rp340 miliar.
Ke depannya, Waskita akan fokus menjalankan transformasi perusahaan demi meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Transformasi ini mencakup empat pilar utama:
Stabilitas keuangan melalui restrukturisasi yang sedang berjalan.
Kembali pada bisnis inti (core business) sebagai kontraktor murni dan menghindari proyek investasi.
Penguatan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) secara menyeluruh.
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui sertifikasi pegawai.
"Kami terus berupaya melakukan semua transformasi tersebut agar Waskita dapat melanjutkan kegiatan usaha secara berkelanjutan," katanya.