Ditopang Produk Residensial, BSDE Raih Marketing Sales Rp4,7 Triliun

Jakarta, FORTUNE – PT Bumi Serpong Damai Tbk berhasil meraih kinerja yang cukup solid pada enam bulan pertama tahun ini. Pengembang properti bagian dari grup Sinar Mas Land ini membukukan prapenjualan sebesar Rp4,7 triliun, atau setara dengan 61 persen dari target tahunan prapenjualan yang sekitar Rp7,7 triliun.
Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya, menyatakan kinerja penjualan perseroan sedemikian ditopang oleh penjualan produk residensial yang mencapai Rp3 triliun, atau setara dengan 64 persen terhadap total marketing sales.
Produk-produk residensial yang diminati pembeli terutama di BSD City, seperti di The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Tanakayu Jiva dan Svani, Kiyomi dan Kanade The Zora Laurel dan Marigold Nava Park, serta ruko di kawasan bisnis BSD City seperti Northridge dan Latinos Business District.
Sedangkan, produk komersial, termasuk kavling komersial, apartemen, dan ruko tercatat mencapai Rp1,4 triliun, atau sekitar 31 persen terhadap total prapenjualan. Penjualan tersebut terdiri dari kavling komersial di BSD City yang sebesar Rp514 miliar, apartemen atau kondominium Rp316 miliar, dan pertokoan atau ruko Rp570 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, perusahaan berkode BSDE itu melaporkan pendapatan usaha sebesar Rp3,83 triliun, atau tumbuh 17,87 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Secara mendetail, segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title membukukan pencapaian Rp2,89 triliun. Sementara itu, segmen sewa tercatat mencapai Rp457,79 miliar, pengelolaan gedung Rp169,93 miliar, dan pendapatan lainnya Rp318,23 miliar.
“Manajemen optimis angka pendapatan usaha akan memberikan kontribusi positif hingga akhir tahun mendatang,” kata Hermawan dalam keterangan resmi kepada media, dikutip Rabu (4/8).
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, menurut Hermawan, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp2,37 triliun, atau tumbuh 8,39 persen secara tahunan. Meski demikian, laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik induk tercatat mencapai Rp463,64 miliar, atau turun 31,82 persen dari Rp680,00 miliar.