MARKET

Diterpa Cuaca Ekstrem dan Perubahan Aturan, Laba AMMN Turun Signifikan

Penurunan penjualan menyebabkan profitabilitas lebih rendah,

Diterpa Cuaca Ekstrem dan Perubahan Aturan, Laba AMMN Turun SignifikanSalah satu fasilitas tambang Amman Mineral. (dok. Amman Mineral)
27 March 2024

Fortune Recap

  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatat laba bersih US$465 juta pada 2023 dengan margin 23 persen, turun 54,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Penurunan penjualan tembaga dan emas disumbang oleh curah hujan tinggi dari Oktober 2022 hingga April 2023, namun terdapat kenaikan rata-rata harga jual tembaga dan emas masing-masing sebesar 6 persen dan 12 persen.
  • Kuartal terakhir merupakan periode kinerja terkuat di mana perusahaan memproduksi 198.000 metrik ton konsentrat tembaga, namun menghadapi kesulitan operasional akibat cuaca buruk dan tertundanya izin impor ban haul truck
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), membukukan laba bersih US$465 juta pada 2023 dengan margin 23 persen.

Namun, jika mempertimbangkan dampak kewajiban bagi hasil 10 persen, maka laba bersih menjadi US$259 juta dengan margin 13 persen.

Capaian tersebut turun 54,36 persen jika dibandingkan dengan 2022 yang sebesar US$1,09 miliar.

Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie, mengatakan ada beberapa faktor yang secara signifikan mempengaruhi laba bersih 2023.

Pertama, penurunan penjualan yang menyebabkan profitabilitas lebih rendah dan biaya depresiasi dan amortisasi yang lebih tinggi.

Selain itu, adanya kenaikan bea ekspor menjadi 10 persen dibandingkan aturan sebelumnya dengan 0 persen, serta kewajiban bagi hasil (IUPK PNBP) sebesar 10 persen dari total laba bersih setelah pajak penghasilan perusahaan berdasarkan laporan keuangan setiap tahun yang telah diaudit.

"Pada tahun 2023, perseroan menghadapi berbagai tantangan, seperti cuaca buruk, perubahan peraturan yang berdampak negatif, dan peningkatan biaya kepatuhan," kata Alexander dalam keterangan resminya, Rabu (27/3).

Penjualan AMMN pada 2023 disumbang oleh tembaga sebesar US$1,14 miliar dan penjualan emas sebesar US$885,45 juta.

Masing-masing penjualan turun dari realisasi 2022 yang bernilai US$1,60 miliar dan US$1,22 miliar.

Hal ini terutama disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi (Oktober 2022 hingga April 2023), yang memaksa perusahaan untuk memproses bijih kadar rendah dari stockpiles, sehingga menghasilkan penjualan tembaga 33 persen lebih rendah dan emas 35 persen lebih rendah

Namun, terdapat perimbanan pada kenaikan rata-rata harga jual tembaga dan emas masing-masing sebesar 6 persen dan 12 persen.


 

Related Topics