MARKET

Tingkatkan Likuiditas, AKR Corporindo Bakal Stock Split 1:5

Saham AKRA termasuk ke dalam konstituen LQ 45.

Tingkatkan Likuiditas, AKR Corporindo Bakal Stock Split 1:5Logo AKR Corporindo. (AKR Corporindo/AKRA)
by
11 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT AKR Corporindo Tbk bakal melakukan aksi korporasi pemecahan saham alias stock split dengan rasio 1:5. Demi kelancaran aksi korporasi tersebut, emiten berkode AKRA itu bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (20/12).

"Usulan stock split akan meningkatkan likuiditas AKRA dan meningkatkan kepemilikan saham di antara komunitas investor,” kata Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, dalam keterangan resminya, Kamis (11/11).

Melalui stock split ini, kata Haryanto, harga saham perseroan akan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel. Saham AKRA termasuk ke dalam konstituen LQ 45 dan IDX ESG Leaders Index.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, jumlah saham beredar perusahaan saat ini mencapai 4.014.694.920 unit. Setelah stock split nanti jumlahnya akan menjadi 20.073.474.600 unit.

Akan hal nilai nominalnya, stock split akan menurunkannya dari Rp100 per saham menjadi Rp20 per unit.

Kinerja AKR Corporindo

AKRA menunjukkan kinerja kuat selama sembilan bulan pertama 2021 dengan pertumbuhan laba bersih 20 persen secara tahunan menjadi Rp797 miliar. Sebagai distributor bahan baku dan bahan bakar esensial, kata Haryanto, AKRA mendistribusikan produk kepada pelanggan di seluruh Indonesia tanpa gangguan selama pandemi. Pasalnya, perseroan didukung oleh logistik dan infrastruktur supply chain yang luas, serta IoT yang optimal.

"Kami melihat prospek bisnis kami terus membaik dengan dimulainya kembali kegiatan ekonomi dan upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi. Harga komoditas yang terus tinggi mengakibatkan meningkatnya permintaan bahan kimia dasar dan produk BBM di Indonesia," ujarnya.
 

Related Topics