MARKET

Triputra Agro Persada Bagikan Dividen Rp1,8 Triliun, Simak Jadwalnya

Jumlah dividen itu setara dengan 112 persen laba perseroan.

Triputra Agro Persada Bagikan Dividen Rp1,8 Triliun, Simak Jadwalnyailustrasi kelapa sawit (dok.thestar.com)
10 May 2024

Fortune Recap

  • PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1,8 triliun kepada pemegang saham
  • Besaran dividen tunai setara dengan 112% dari total laba bersih tahun buku 2023 sejumlah Rp1,66 triliun
  • Jadwal pembagian dividen tunai TAPG tahun buku 2023 telah ditetapkan, dengan tanggal pembayaran pada 31 Mei 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten perkebunan Kelapa Sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), telah menyepakati pembagian Dividen tunai dengan total nilai Rp1,8 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pekan lalu.

Besaran dividen tunai yang ditetapkan setara dengan 112 persen dari total laba bersih yang dibukukan pada tahun buku 2023 sejumlah Rp1,66 triliun.

Dengan demikian, besaran dividen tunai yang diterima masing-masing pemegang saham adalah Rp91 per saham.

Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Triputra Agro Persada, Joni Tjeng, mengatakan alasan pembagian dividen yang lebih besar dari laba bersih tersebut adalah sebagai bentuk apresiasi bagi para pemegang saham TAPG.

 "Kami juga punya structure loan sudah turun, dan kondisi yang akan kami hadapi kami sudah siapkan strategi. Jadi, sudah saatnya kami berikan apresiasi ke pemegang saham," ujarnya dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (10/5).

Kinerja tahun buku 2023 TAPG menunjukkan laba bersihnya turun 44 persen secara tahunan menjadi Rp1,66 triliun, dibandingkan dengan capaian 2022 yang sebesar Rp2,98 triliun.

Penyebab anjloknya laba bersih tersebut adalah penurunan pendapatan mencapai 10,9 persen menjadi Rp8,3 triliun. Penurunan itu tidak disertai berkurangnya beban pokok TAPG yang justru melonjak 8,5 persen menjadi Rp6,1 triliun.

Related Topics