JPMorgan Prediksi Bitcoin Mampu Dekati Kapitalisasi Emas di 2026
Jakarta, FORTUNE - Analis di JPMorgan memprediksi Bitcoin bisa mulai menantang kapitalisasi pasar emas yang saat ini berada di kisaran US$28,3 triliun. Mereka menilai ruang bagi kenaikan harga Bitcoin tetap terbuka lebar.
Dalam sepekan terakhir, nilai Bitcoin merosot tajam ke sekitar US$94.000 per koin, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi US$126.000 pada Oktober.
Kendati koreksi harga cukup dalam, tim analis JPMorgan menilai penurunan ini sudah mendekati batas bawah. Jika harga turun lebih jauh, profitabilitas bagi para penambang akan semakin tertekan.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (18/11), tim analis yang dipimpin Direktur Pengelola Nikolaos Panigirtzoglou kembali menegaskan proyeksi mereka untuk 2026, yakni Bitcoin berpotensi menyaingi kapitalisasi pasar emas senilai US$28,3 triliun.
Mereka mencatat bahwa volatilitas Bitcoin relatif semakin mendekati emas, membuka peluang harga aset kripto tersebut mendekati US$170.000 pada 2026.
Saat ini, nilai pasar emas masih jauh di atas Bitcoin, masing-masing sekitar US$28,3 triliun dibandingkan US$1,9 triliun. Meski demikian, analis JPMorgan percaya Bitcoin memiliki peluang penguatan signifikan dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.
Di tengah pergerakan harga yang naik turun, sentimen optimistis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin dan pasar kripto tetap kuat. Kepala Riset CoinGecko, Zhong Yang Chan, menyebut sejumlah faktor pendukung, seperti perluasan penggunaan Bitcoin dan ETF, meningkatnya perusahaan treasury kripto, adopsi stablecoin, hingga dorongan Wall Street terhadap tokenisasi aset.
Prediksi JPMorgan menunjukkan pengakuan yang semakin besar terhadap Bitcoin dan aset kripto sebagai instrumen investasi arus utama. Potensi Bitcoin menantang dominasi emas menggambarkan penerimaan global yang semakin meluas terhadap aset digital.
Selain itu, proyeksi kenaikan harga diperkirakan dapat membawa dampak penting bagi arah perkembangan ekonomi global ke depan.
