Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Pendapatan Kripto Dikuasai Stablecoin, Tether Melaju

Token stablecoin blockchain UST Terra USD di berbagai tumpukan dengan latar belakang hitam. Shutterstock/David Sandron
Token stablecoin blockchain UST Terra USD di berbagai tumpukan dengan latar belakang hitam. Shutterstock/David Sandron

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan penerbit stablecoin menjadi pemain paling menguntungkan di sektor kripto. Mereka menyumbang sekitar 60–70 persen dari total pendapatan harian protokol kripto, mulai dari platform pinjaman, decentralized exchange (DEX), protokol utang beragunan, hingga jaringan blockchain.

Dominasi ini menegaskan bahwa bisnis penerbitan stablecoin adalah segmen dengan profitabilitas tertinggi di industri aset digital. Stablecoin menjadi fondasi transaksi di ekosistem kripto karena menyediakan nilai yang stabil dan aset jaminan bagi protokol DeFi.

Tether, penerbit USDT yang juga stablecoin terbesar di dunia, menyatakan bisnisnya berada di jalur yang solid. “Kami menghasilkan laba US$15 miliar pada 2025 dengan margin keuntungan 99 persen,” kata CEO Tether Paolo Ardoino, mengutip laporan The Block.

“Efisiensi ini menempatkan Tether di antara perusahaan paling menguntungkan di dunia," katanya, menambahkan.

Model pendapatan penerbit stablecoin bertumpu pada imbal hasil dari aset cadangan. Perusahaan besar seperti Tether dan Circle menempatkan dana nasabah pada instrumen berisiko rendah, seperti surat utang pemerintah AS dan kas. Keuntungan dari instrumen tersebut disimpan oleh perusahaan, bukan dibagikan kepada pemegang stablecoin.

Praktik tersebut kini diatur secara hukum di Amerika Serikat melalui GENIUS Act, yang disahkan pada Juli. Regulasi ini melarang penerbit stablecoin pembayaran untuk memberikan bunga atau imbal hasil kepada pengguna. Tujuan aturan ini adalah menegaskan stablecoin sebagai alat pembayaran digital, bukan produk investasi.

Namun, persaingan mendorong inovasi. Pemain baru mencari model lain untuk berbagi nilai dengan pengguna. Ada USDe, stablecoin terbesar ketiga, menarik minat pasar dengan menawarkan imbal hasil lewat mekanisme “synthetic dollar”. Selain itu, Coinbase memberikan insentif kepada pengguna yang menyimpan USDC di platformnya, dengan imbal hasil APY 3,85 persen. Skema ini secara teknis tidak melanggar GENIUS Act karena bunga diberikan oleh platform, bukan penerbit stablecoin. Di saat bersamaan, Tether sedang menambah modal untuk memperluas adopsi USAT, versi stablecoin dolar yang diawasi regulator AS.

Ekspansi Stablecoin di Jepang dan Asia

Jepang meluncurkan stablecoin pertama berbasis yen pada Senin, 27 Oktober 2025. Startup JPYC akan menerbitkan stablecoin yang dapat ditukar penuh ke yen dan didukung oleh tabungan domestik serta obligasi pemerintah Jepang.

Dorongan terhadap stablecoin tidak hanya terjadi di Jepang. Cina turut mempertimbangkan stablecoin berbasis yuan, mengikuti momentum global penggunaan stablecoin sebagai alat pembayaran digital yang lebih cepat dan murah dibanding sistem bank tradisional.

Selain itu, tiga bank besar Jepang juga berencana menerbitkan stablecoin secara bersama-sama, menurut laporan Nikkei. Di Asia, regulasi mulai terbentuk. Jepang telah mengatur izin penerbitan stablecoin yang dimulai pada 2023, sementara Korea Selatan membuka peluang stablecoin berbasis won.

Berdasarkan data Bank for International Settlements, stablecoin berbasis dolar AS menguasai lebih dari 99 persen pangsa pasar global.

Namun, regulator tetap waspada. Mereka khawatir arus dana lewat stablecoin bisa mengalihkan transaksi dari sistem perbankan. "Stablecoin mungkin muncul sebagai pemain kunci dalam sistem pembayaran global, sebagian menggantikan peran simpanan bank," ujar Deputi Gubernur Bank Jepang Ryozo Himino.

Masyarakat Jepang yang sebelumnya sangat mengandalkan uang tunai perlahan beralih ke pembayaran digital. Rasio transaksi non-tunai naik dari 13,2 persen pada 2010 menjadi 42,8 persen pada 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Indo Tambangraya (ITMG) Tebar Dividen Interim Rp738 Per Saham

04 Nov 2025, 18:52 WIBMarket