Jakarta, FORTUNE – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan grup usaha hingga 72 persen pada kuartal I-2023 menjadi US$602,99 juta. Seiring peningkatan pendapatan, perseroan tersebut juga memangkas kerugian 50,91 persen menjadi US$110 juta dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$224,14 juta.
Pencatatan rugi bersih pada tahun kinerja berjalan ini dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur tentang pembukuan transaksi sewa pada beban operasi.
"Terlepas dari adanya penerapan PSAK tersebut, Garuda Indonesia secara fundamen operasional kinerja terus mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator penting pada kinerja usaha baik dari sisi EBITDA, cash flow hingga peningkatan trafik penumpang," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dalam keterangannya, Kamis (4/5).
Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada kuartal I-2023 ditunjang oleh capaian pendapatan penerbangan berjadwal US$506,82 juta yang tumbuh 87 persen. Kemudian, komposisi pendapatan lainnya US$ 83,35 juta yang tumbuh 50 persen pada tiga bulan pertama 2023.