Saham ITMG Turun 4,5% Sejalan dengan Koreksi Kinerja 2024

Jakarta, FORTUNE - Saham emiten tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terkoreksi 4,53 persen ke harga Rp23.700, Jumat (28/2).
Pelemahan harga saham itu terjadi sehari setelah pengumuman kinerja perseroan pada 2024. Laporan keuangan terbaru menunjukkan penurunan kinerja.
Laba bersih perseroan terkoreksi 25,4 persen (YoY) dari US$500,3 juta menjadi US$374,1 juta pada 2024. Dari segi pendapatan, ITMG melaporkan penurunan sebesar 3 persen (YoY) menjadi US$2,30 miliar.
Penyebab Itu karena penurunan harga jual rata-rata batu bara (ASP) sebesar 16 persen (YoY), sejalan dengan normalisasi harga batu bara. Di sisi lain, penurunan ASP itu membuat royalti kepada pemerintah ITMG menurun 22 persen (yoY) dari US$332 juta menjadi US$260 juta. Beban pajak penghasilan juga turun 17 persen (YoY) dari US$144 juta menjadi US$119 juta.
Lebih lanjut, volume penjualan perseroan naik 15 persen (YoY) menjadi 24,0 metrik ton. Hal itu mengakibatkan beban penjualan perseroan meningkat 88 persen (YoY).
Sebagai bisnis inti, pertambangan batu bara perseroan telah diperkuat melalui peningkatan produksi. Itu berkat PT Graha Panca Karsa (GPK) dan PT Tepian Indah Sukses (TIS) yang mulai berproduksi di 2024.
Dus, dari segi produksi, Indo Tambangraya Megah melaporkan kenaikan volume sebesar 20 persen (YoY) dari 16,9 juta ton menjadi 20,2 juta ton. Alhasil, biaya penambangan dan transportasi turut naik 8 persen (YoY).
Bagaimana dengan neraca perseroan? Pada akhir 2024, ITMG membukukan total aset senilai US$2,40 miliarr, naik 10 persen (YoY) dari US$2,18 miliar. Kas dan setara kas perseroan menjadi porsi terbesar, yakni 41 persen.
Sementara itu, total liabilitas ITMG mencapai US$473 juta pada akhir 2024, dari sebelumnya US$399 juta pada penghujung 2023. Ekuitas perseroan pun meningkat 8 persen (YoY) dari US$1,79 miliar menjadi US$1,93 miliar.