Wacana Normalisasi Jam Dagang BEI Berembus, Apa Dampaknya?

Jakarta, FORTUNE - Kabar normalisasi jam perdagangan Bursa Efek Indonesia seperti masa prapandemi kembali berembus. Kali ini, penyesuaian waktu perdagangan itu disebut akan berlaku mulai 3 April 2023.
Berdasarkan dokumen yang Fortune Indonesia terima, yang mengacu pada Surat Bursa Nomor S-02349/BEI.POP/03-2023 pada 15 Maret 2023 tentang Undangan Kegiatan Pengujian Perubahan Jam Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, berikut ini jam perdagangan bursa terbaru per awal April 2023:
1. Pasar Reguler
- Senin sampai dengan Kamis:
- Sesi Prapemukaan: 08.45 – 08.59.
- Sesi I: 09.00 – 12.00 (sebelumnya hanya sampai 11.30).
- Sesi II: 13.30 – 15.49 (sebelumnya hanya sampai 14.59).
- Sesi Prapenutupan: 15.50 – 16.00 (sebelumnya 14.50 – 15.00).
- Sesi Pascapenutupan: 16.01 – 16.15 (sebelumnya 15.01 – 15.15).
- Jumat:
- Sesi Prapemukaan: 08.45 – 08.59.
- Sesi I: 09.00 – 11.30..
- Sesi II: 14.00 – 15.49 (sebelumnya 13.30 – 14.59).
- Sesi Prapenutupan: 15.50 – 16.00 (sebelumnya 14.50 – 15.00).
- Sesi Pascapenutupan: 16.01 – 16.15 (sebelumnya 15.01 – 15.15).
2. Pasar Tunai
- Senin sampai dengan Kamis:
- Sesi I: 09.00 - 12.00 (sebelumnya hanya sampai 11.30).
- Jumat:
- Sesi I: 09.00 – 11.30.
3. Pasar Negosiasi
- Senin sampai dengan Kamis:
- Sesi I: 09.00 – 12.00 (sebelumnya hanya sampai 11.30).
- Sesi II: 13.30 – 16.30 (sebelumnya hanya sampai 15.30).
- Jumat:
- Sesi I: 09.00 – 11.30.
- Sesi II: 14.00 – 16.30 (sebelumnya 13.30 – 15.30).
Menanggapi itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan BEI akan secara resmi mengumumkan soal itu dalam bentuk surat keterangan (SK). “Pengumuman segera [dilakukan] setelah diskusi terakhir kami dengan OJK sudah final,” katanya kepada pers.
Dampak normalisasi jam perdagangan

Menurut Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, wacana normalisasi jam perdagangan itu bertujuan menggairahkan pasar modal dalam jangka panjang. Sekaligus meningkatkan volume dan nilai transaksinya. Jika volume dan nilai transaksi naik, maka itu akan turut mengerek naik likuiditas pasar modal. Dus, kinerja pasar modal juga akan meningkat.
“Jadi memang normalisasi perdagangan bursa ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar,” katanya kepada Fortune Indonesia.
Apalagi, saat ini IHSG tengah berada dalam markdown phase. Khususnya menjelang bulan ramadan, yang mana terdapat banyak hari libur bursa. Secara tahunan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri tercatat telah terkoreksi 4,79 persen per Selasa (21/3). Namun, IHSG terpantau naik 0,11 persen ke level 6.619,69 pada perdagangan sesi I hari ini, tepatnya pukul 09.20 WIB.