- Manado-Bitung (PT Jasamarga Manado Bitung)
- Krian-Legundi-Bunder Manyar (PT Waskita Bumi Wira)
- Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (PT Jasamarga Bali Tol)
- Cibitung-Cilincing (PT Cibitung Tanjung Priok Port)
- Sigli-Banda Aceh (PT Hutama Karya Persero)
- Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (PT Hutama Karya Persero)
- Simpang Indralaya-Muara Enim (PT Hutama Karya Persero)
- Palembang-Indralaya (PT Hutama Karya Persero)
- Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat (PT Hutama Marga Waskita)
- Enam Tol Dalam Kota (PT Jakarta Toll Road Development)
- Serang-Panimbang (PT Wijaya Karya Serang Panimbang)
- Semarang-Demak (PT PP Semarang Demak)
- Yogyakarta-Solo-NYIA Kulonprogo (PT Jasamarga Jogja Solo)
- Kanci-Pejagan (PT Semesta Marga Raya)
- Pejagan-Pemalang (PT Pejagan Pemalang Toll Road)
- Pemalang-Batang (PT Pemalang Batang Toll Road)
- Mojokerto-Kertosono (PT Marga Harjaya Infrastruktur)
- Gempol-Pasuruan (PT Jasamarga Gempol Pasuruan)
- SS Waru-Bandara Juanda (PT Citra Margatama Surabaya)
- Serpong-Cinere (PT Cinere Serpong Jaya)
- Kayu Agung-Palembang (PT Waskita Sriwijaya Tol)
21 Ruas Tol Masih Merugi karena Trafik Tak Sampai 50 Persen

- 21 ruas tol mengalami kerugian karena rendahnya volume lalu lintas.
- Kondisi ini membuat pendapatan operator tol tidak sesuai target.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan masih banyak tantangan dalam menjaga standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol. Salah satu yang paling menonjol adalah rendahnya volume lalu lintas pada sejumlah ruas.
Dalam rapat bersama Panja Komisi V DPR, Rabu (24/9/2025), Dody memaparkan terdapat 21 ruas tol dengan realisasi trafik di bawah 50 persen dari asumsi perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Kondisi ini membuat pendapatan operator tol tidak sesuai target.
“Masih ada beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang realisasi volume lalu lintasnya jauh lebih rendah dari yang diasumsikan dalam PPJT,” ujar Dody yang juga disiarkan secara virtual pada kanal YouTube Komisi V DPR-RI.
Kondisi itu membuat BUJT sulit mengalokasikan biaya pemeliharaan. Dampaknya, Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol tidak terpenuhi secara optimal.
SPM merupakan ukuran yang harus dipenuhi dalam pengelolaan jalan tol, meliputi kondisi jalan, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, hingga layanan pertolongan dan penyelamatan.
Rendahnya capaian trafik ini membuat sejumlah ruas tol diprediksi terus mengalami pendapatan yang tidak sebanding dengan biaya operasional dan pemeliharaan (operation and maintenance/OM) hingga akhir masa konsesi.
Kenaikan tarif tol juga mensyaratkan peningkatan SPM. Jika SPM tak tercapai, kata Dody, tarif tol tidak bisa naik.
Daftar ruas tol yang tak mencapai proyeksi lalu lintasnya
Berdasarkan paparan Menteri PU, berikut daftar ruas tol yang trafiknya masih di bawah 50 persen: